16 Ekor Lembu Mati Mendadak di Asahan Sumut, Hidungnya Berbusa
Foto: Lembu yang mati dengan kondisi hidung berbusa (Dok. Kepolisian)
Sebanyak 16 ekor lembu mendadak mati dengan mulutnya mengeluarkan busa di kebun kelapa sawit milik warga di Kecamatan Aek Songsongan, Asahan, Sumut. Lembu tersebut diduga keracunan.
"Ada 16 ekor lembu ditemukan mati di kebun kelapa sawit milik warga Desa Aek Songsongan, Kecamatan Aek Songsongan, Asahan," kata Kapolsek Bandar Pulau AKP Anggun Adhika Putra, saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (5/4/2020).
Putra menuturkan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/4) kemarin. Awalnya, petugas menerima laporan bahwa ada sejumlah lembu warga dalam kondisi mati.
Lembu-lembu tersebut diketahui mengeluarkan busa dari dalam hidungnya. Kemudian, petugas ke lokasi untuk mengecek peristiwa tersebut dan berkoordinasi dengan Forkopimcam serta Dinas Peternakan Kabupaten Asahan.
"Sampai di lokasi, petugas melihat lembu tersebut mati dengan jarak terpisah. Kemudian, petugas memanggil pemilik kebun serta pemilik lembu berjumlah enam orang," sebut Putra.
Dari keterangan pemilik kebun, dirinya tidak sedang menyemprotkan sesuatu di kebun miliknya, termasuk racun. "Kalau pemilik kebun mengaku tidak sedang menaruh racun di kebunnya. Sementara, keterangan pemilik lembu mengaku hewan ternaknya itu tidak diikat, tidak diangon namun dilepaskan saja," ujar Putra.
Putra menyebutkan petugas dari Dinas Peternakan Asahan lalu mengambil sampel lidah, hati dan usus lembu tersebut untuk mengetahui penyebab pastinya.
"Menurut petugas Dinas Peternakan, diduga lembu tersebut mati karena keracunan. Adanya busa di hidung tersebut kemungkinan makan racun. Namun lebih jelasnya harus melalui hasil laboratorium," ujar Putra.
Putra menambahkan hasil musyawarah, para pemilik lembu menerima ternaknya itu mati dan tidak melaporkan kejadian itu ke Polisi. Sehingga, lembu yang mati langsung ditanam di kebun tersebut. "Para pemilik lembu tidak mempermasalahkan ternaknya mati. Mereka tidak buat laporan. Hanya meminta untuk ditanamkan saja," ujar Putra.