'Bahaya' Turunkan Masker Sampai ke Dagu dan Leher Saat Makan

Ketika sedang makan, minum, atau menarik napas panjang usai olahraga jangan lagi buka masker sebatas dagu atau leher karena rawan kontaminasi.(iStockphoto/Mariia Demchenko)



Meski saat ini masker sudah hadir dalam berbagai bentuk dan warna, namun yang harus dipahami adalah masker bukan sekadar 'fashion item' atau aksen dalam berpenampilan.
Masker bakal melindungi Anda dan orang sekitar Anda dari Covid-19 terlebih belum lama ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi penularan via airborne. Pertimbangan lainnya, meski tidak ada gejala, ternyata orang bisa saja jadi pembawa virus alias carrier.

Namun salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan adalah menurunkan masker sampai ke dagu dan leher khususnya saat Anda tengah makan, minum, atau sesekali menarik napas dalam saat tidak ada orang.
Sadarilah bahwa kebiasaan ini adalah hal yang buruk pasalnya bisa menimbulkan kontaminasi.
Yang harus disadari lagi, ketika Anda memakai masker, bagian dalam masker akan menyentuh bagian mulut dan hidung secara langsung. Ketika Anda menurunkan masker ke dagu atau bahkan sampai leher saat tengah makan atau minum, maka area dalam masker yang tadinya menyentuh mulut dan hidung akan menyentuh leher.
Kontaminasi akan terjadi karena leher Anda sebelumnya terekspos dan ada kemungkinan ada bakteri atau kuman menempel. Ketika masker menempel di dagu dan leher maka kuman dari area tersebut akan mengontaminasi masker Anda. Bayangkan masker itu kembali menempel di mulut dan hidung.
"Jika bagian dalam masker yang terkontaminasi virus seperti rambut, dahi, dagu, leher, tangan dan baju, lalu bagian dalam ini kembali ke area hidung dan mulut di mana di situ terdapat membran mukus yang rentan, infeksi bisa timbul," jelas Lucy Wilson, kepala departemen layanan kesehatan darurat di University of Maryland, Baltimore County mengutip dari Huffington Post.
Selain diturunkan sampai dagu, ada pula sebagian orang yang menurunkan masker hingga ke leher. Erin Sorrell, profesor asisten riset di departemen mikrobiologi dan imunologi, Georgetown University berkata sebaiknya masker tidak Anda gantungkan di leher apalagi Anda sudah mengenakan masker tersebut dan berniat mengenakannya lagi.
"Tujuan keseluruhan dari penggunaan masker adalah untuk melindungi mulut dan hidung dari tetesan batuk dan bersin Anda dan melindungi orang lain, atau melindungi Anda dari tetesan yang besar," katanya.
Jika memang Anda ingin melepas masker sementara, CDC memperingatkan untuk melepas masker dengan memegang tali pengait bukan maskernya. Kemudian masker bisa diletakkan pada wadah tertutup yang bersih semisal plastik ziplock dan terpisah dengan kontaminasi lain.
"Idenya adalah Anda menghindarkan masker dari kontaminasi dengan permukaan lain dan Anda tidak bermain-main dengan menggantungkannya di leher," imbuh Sorell.

"Seperti kita memakai baju yang sudah refleks kalau tidak pakai baju pasti malu," kata Kabid Humas Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Dokter Milka Inkiriwang melalui pesan singkat beberapa waktu lalu.
Memakai masker adalah cara untuk mencegah penularan. Oleh karenanya, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) pun mengimbau penggunaan masker kini disejajarkan dengan penggunaan pakaian.
Sumber : cnnindonesia.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel