Tak Ingin Bebani Orangtua, Andi Beli Motor dengan Sekarung Uang Logam, Butuh 5 Jam untuk Menghitung

Seorang mahasiswa di Palembang, Muhammad Andi Pangestu (22) membeli motor dengan sekarung uang logam.
Pihak dealer sepeda motor bahkan membutuhkan waktu lima jam untuk menghitung uang logam yang dibayarkan Andi.

Dihitung selama 5 jam

Marketing Head Astra Motor Sumatera Selatan Julius Amando membenarkan, Andi membeli motor Honda GTR 150 dengan sekarung uang logam.

Meski proses penghitungannya memakan waktu cukup lama, namun mereka tetap melayani.
"Proses penghitungan memakan waktu lima jam. Namun hal itu tidak masalah. Konsumen bisa membayar dengan metode apa pun dan akan tetap kami layani," ujar dia.

Tabungan selama delapan tahun

Sedangkan, menurut sang pembeli motor, Andi, sekarung uang logam itu dikumpulkannya selama delapan tahun.
Ia mengumpulkan uang logam hasil membantu ibunya di warung sejak duduk di bangku SMP.
"Setiap hari uang ini saya tabung, hasil membantu ibu di warung," kata mahasiswa Tridinanti, Palembang tersebut.
Selama delapan tahun menabung, Andi berhasil mengumpulkan uang logam sejumlah Rp 10 juta.
Sedangkan motor yang ia beli seharga Rp 24.650.000.
"Tadi dihitung selama lima jam. Uang yang saya bawa pakai karung totalnya Rp 10 juta hasil tabungan sejak SMP. Sisanya saya bayar pakai uang kertas," kata Andi, Jumat (28/8/2020).

Tak ingin menyusahkan dan berniat membantu orangtua

Di balik ketekunannya mengumpulkan uang logam, ada motivasi besar Andi.
Ia tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya.
"Saya puas beli sendiri karena tak menyusahkan orangtua," kata dia.
Selain menemani aktivitas di kampus, pemuda itu juga berniat membantu sang ibu dengan kendaraannya.
"Ini juga saya gunakan untuk bantu ibu belanja ke pasar untuk kebutuhan di warung," kata dia.

Sumber: Kompas.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel