Ini Motif dan Kondisi Siswi SMK yang Dibunuh dan Diperkosa Pamannya Sendiri

Kondisi mayat korban Seorang gadis siswi SMK berinisial MJ (15) ditemukan tewas di kamar rumahnya di Jalan Tanjung Selamat Perumahan Griya Tanjung Selamat blok E Deliserdang, Kamis (15/10/2020) malam. 

Motif pembunuhan seorang siswi SMK berinisial MJ (15) di kamar rumahnya di  Perumahan Griya Tanjung Selamat, Deliserdang terungkap.

Pembunuhan yang terjadi pada hari Kamis (15/10/2020) malam ini berawal dari niatan pelaku untuk mencuri di rumah korban.

Amatan tribunmedan.com, jenazah MJ telah dibawa dari RS Bhayangkara ke rumah neneknya di Jalan Tanjung Selamat Gang Karo-Karo, Desa Tanjung Selamat, Deliserdang.

Terlihat ratusan warga yang merupakan keluarga korban dan temannya telah memadati rumah duka untuk melihat kondisi korban.

Ketika jenazah siswi Kelas X SMK Sultan Iskandar Muda Medan ini dibawa keluarga dan teman korban tampak histeris.

Kepling Dusun IA Tanjung selamat, Rahmad Hidayat menuturkan bahwa pelaku telah mencuri barang milik korban yaitu laptop dan handphone.

Kondisi mayat korban Seorang gadis siswi SMK berinisial MJ (15) ditemukan tewas di kamar rumahnya di Jalan Tanjung Selamat 
Perumahan Griya Tanjung Selamat blok E Deliserdang, Kamis (15/10/2020) malam.
Kondisi mayat korban Seorang gadis siswi SMK berinisial MJ (15) ditemukan tewas di kamar rumahnya di Jalan Tanjung Selamat Perumahan Griya Tanjung Selamat blok E Deliserdang, Kamis (15/10/2020) malam. (Victory / Tribun Medan)

"Yang hilang dari rumah korban itu laptop dan tiga hp milik korban dan keluarga," tuturnya saat diwawancarai Tribun, Jumat (16/10/2020) di lokasi.

Hidayat menyebutkan bahwa terduga pelaku pernah dipenjara dengan kasus narkoba. "Iya udah pernah dipenjara, kasus narkoba," tuturnya.

Keluarga korban, Dayat yang ikut membuka pintu langsung menyebutkan bahwa terduga pelaku Supri baru pulang merantau dari Aceh.

"Terduga pelaku itu baru pulang Rabu 14 Oktober ini merantau dari Aceh, dia ini tukang bangunan. Dari kejadian itu laptop dan tiga hpnya korban hilang," ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa benar saat ditemukan celana dalam korban terdapat bercak darah dan pihak kepolisian telah ada memberitahu kalau ada tindakan pelecehan.

"Informasi dari keluarga memang benar ada darah di celana dalam korban. Terus waktu kejadian itu celana korban sudah turun, terus dibagusi ibunya. Tadipun pihak kepolisian sudah kasih tahu di RS Bhayangkara kalau ada tindakan pelecehan," ungkapnya.

Dayat menyebutkan bahwa pelaku ditangkap pihak kepolisian dalam kurun waktu 3 jam.

"Tiga jam langsung dapat pelakunya, si Supri ini kakinya pincang, itu informasi dari warga yang lihat di TKP," ungkapnya.

Rahmad menyebutkan bahwa awal kejadian bermula ketika rumah korban ditemukan digembok dan harus dicongkel.

"Saya sendiri setengah 11 malam baru dikabarin, informasi dari keluarga jam setengah 10 makam itu baru dibongkar, karna digedor enggak ada yang jawab, baru rumah itu dicongkel, dan baru ketahuan kalau mayat sudah ada didalam," terangnya.

Ia menyebutkan kondisi korban sudah tergeletak dimana tangan dan kakinya diikat.

"Korban sudah tergelatak, tergeletak ditempat tidur, posisi kaki teruntai ke bawah. Terus separuh badan ditempat tidur, terlentang. Kalau informasi diikat, iya diikat.

Rahmad menjelaskan bahwa ada bekas darah di celana dalam korban seperti bekas pemerkosaan.

"Menurut kelurganya anaknya ada bercak darah di celana dalam korban," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa warga telah mengamankan terduga pelaku bernama Supri yang

"Pelaku sudah diamankan polisi atas nama Supri itu pamannya sendiri," tutur Rahmad.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak telah membenarkan kejadian pembunuhan tersebut.

"Benar (pembunuhan), rilisnya sudah kami share," cetusnya.(*)


Sumber Tribun-Medan.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel