PENGAKUAN Para Pelaku Rudapaksa Bergilir di Toba, Tersangka RN: Setelah Saya, Masuklah Dia (RS), Pak

PENGAKUAN Para Pelaku Rudapaksa Bergilir di Toba, Tersangka RN: Setelah Saya, Masuklah Dia (RS), Pak. Keempat tersangka berada di Mapolres Toba pada Selasa (10/11/2020) saat digelar paparan kasus pencabulan terhadap seorang perempuan di bawah umur.  

 

PENGAKUAN Para Pelaku Rudapaksa Bergilirdi Toba, Tersangka RN: Setelah Saya, Masuklah Dia (RS), Pak

Para pelaku rudapaksa bergilir terhadap siswi SMK inisial FS (17) di kawasan Laguboti, Kabupaten Toba, akhirnya ditangkap polisi.

FS mengalami kejadian nahas setelah berkenalan dengan DH melalui media sosial Facebook.

Usai paparan, Kapolres Toba AKBP Akala FJ menginterogasi menanyai masing-masing tersangka.

Tersangka pertama DH menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan Kapolres Toba.

Saat ditanya apa yang menjadi pekerjaan sehari-harinya, DH mengaku sebagai bekerja di grosir.

"Kerja di grosir," jawab DH kepada AKBP Akala FJ pada Selasa (10/11/2020).

Lebih lanjut, AKBP Akala mempertegas apakah DH baru pertama kali bertemu dengan korban.

"Iya, Pak," jawabnya, lalu AKBP Akala FJ menanyakan apakah langsung melakukan pencabulan terhadap FS.

Saat ditanyakan terkait rudapaksa tersebut, DH menyampaikan bahwa dirinya tidak melakukan hal bejat tersebut.

Lalu, AKBP Akala menyampaikan kepada pelaku bahwa sudah ada bukti terkait perbuatan bejatnya.

"Pertama kali bertemu.

Tidak pernah melakukan hal itu," ujar DH dengan kepala tertunduk.

"Tidak pernah melakukan hal itu? Yakin?" tanya AKBP Akala, dan direspons Daniel Hutasoit dengan mengatakan, "Yakin".

"Tapi buktinya ada semua itu," ujar Kapolres.

AKBP Akala kemudian mengalihkan pertanyaan lain kepada RN yang menjadi satu dari tiga orang pelaku rudapaksa di gedung SD Negeri di kawasan Laguboti.

"Habis jalan-jalan Pak dari Balige. Dari kafe, Pak," ujar RN kepada Kapolres Toba.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dirinya bersama temannya jalan-jalan usai minum dari sebuah kafe.

"Abis dari kafe itu, Pak. Minum, Pak. Abis dari kafe nyari-nyari angin, jalan-jalan ke Balige.

Lalu ketemu korban.

Pertama gini ceritanya, Pak, pas kami mau pulang rupanya kami tengok cewek ini jalan kaki kan.

Kutengok kayaknya cewek ini ketemu tadi di kafe, kutanya gini Pak, 'di mana cowokmu, dek?' Udah pulanglah itu mungkin entah ke mana kan," ucapnya.

Lalu, ia menanyakan alamat korban.

RN mengaku menawarkan diri mengantarkan FS pulang ke rumahnya, sehingga korban bersedia ikut ajakannya.

"Kutanyalah dia, di mana rumahmu, de? 

Aku di Laguboti dekat Polsek itu, kata cewek itu.

Ayolah pulang sekalian, aku juga orang Laguboti, kubilang kan.

Sampai di Laguboti, ayolah janganlah pulang sekarang, jalan-jalan lah dulu kita kubilang lah kan," lanjut RN.

Sesampainya di SD Negeri di kawasan Laguboti tersebut, pelaku dan korban masih sempat bercengkerama di areal sekolah.

Ternyata, AS menjadi pelaku pertama yang melakukan rudapaksa terhadap FS di ruang kelas gedung sekolah tersebut.

"Kami duduk-duduk dulu ya kan, cerita-cerita.

Abis itu, dipanggil dia (tersangka AS) lah cewek ini kan, ada mau dibisikkannya.

Lalu pergilah dia (AS) sama cewek itu agak ke belakang.

Kucariin mereka kan Pak, enggak nampak, padahal sudah di dalam kelas mereka," lanjut RN.

Sementara AS, saat ditanyai terkait perbuatan bejatnya, menuturkan bahwa dirinya lah yang pertama mengajak FS ke gedung sekolah.

"Ngajak jalan sama-sama, kami bicara dulu Pak," tambah AS.

"Kepengen aku dek, kubilang.

Setelah saya, masuk lagilah dia (RS), Pak," pungkas RN.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel