Tolong Pak Kapolda Irjen Pol Martuani Sormin, Ayah Kami Hilang Sejak Januari 2020





Wira Buana (39) hilang sejak Januari 2020 hingga membuat keenam anaknya kecarian.

Keenam anak membuat video meminta tolong ke Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin untuk mencari ayah mereka.

Anak-anak tersebut merupakan warga Jalan Teratai No 3 Medan Polonia.

Kasus mereka tak kunjung diusut pihak kepolisian yang laporannya sudah ada sejak 10 bulan lalu.

Dalam video berdurasi 48 detik yang viral di medsos tersebut anak-anak itu membentangkan spanduk bertuliskan "Assalamualaikum wr Wb salam sejahtera Yang terhormat Bapak Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin tolong bantu ungkap kasus kehilangan ayah kami. Sudah 10 bulan tidak ada titik terang dari pihak kepolisian Polrestabes Medan nomor laporan LI/06/I/2020/SPKT Restabes Medan. Salam dari anak-anak yang merindukan ayahnya," tulis mereka.

Seorang anaknya yang perempuan menyebutkan bahwa dirinya bersama adik-adiknya merindukan ayahnya yang tak kunjung kembali.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Bapak Kapolda Sumut tolong bantu kami dalam kasus kehilangan ayah kami. Kami rindu sama dia, kami ingin bertemu sama dia tapi tidak tahu harus mengadu sama siapa lagi. Kami mengadu sama Bapak Kapolda, kami rindu ayah kami," cetus anak perempuan tersebut.

Anak-anak tersebut berumur paling kecil 4 tahun, paling besar 13 tahun.

Ada 4 orang laki-laki dan 2 perempuan.

Mereka juga sudah ditinggalkan ibunya setelah kejadian.

Melalui akun Facebook Aldino Ketaren keenam anak teraneh memposting foto keenam anaknya yang mencari ayahnya.

Saat dikonfirmasi, Adik Wira Buana, Novi Husni (28) warga Titi Kuning, Medan Johor menceritakan kronologi kejadian hilang abangnya tersebut.

"Kronologi kejadiannya mereka pergi berempat tanggal 18 Januari 2020. Jadin dari rumah di Lapangan Tembak Polonia ditengok orang tua saya bertiga, abang saya, istrinya Rubina dan adek istrinya namanya Arimbi Puspita. Terus pergilah mereka bertiga ke daerah Sibolangit minum-minum jam 9 malam belum pulang juga. Tapi istrinya sama adeknya sudah pulang," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Kamis (5/11/2020).

Novi lalu menyebutkan orang tua Wira bertanya kepada istri korban kemana keberadaan anaknya namun dijawab sama temannya. 

"Ditanya mamak korbanlah sama istrinya mana si Wira terus dijwab sama kawannya sama kawannya," ungkapnya. 

Lalu, sampai pada tanggal 29 Januari, Wira tak kunjung pulang ke rumahnya hingga akhirnya istrinya Arimbi mengakui suaminya hilang. 

"Sampai besoknya Minggu enggak pulang juga, sampai hari Rabu baru istrinya yang bilang bahwasanya suaminya hilang. Lalu kami melaporkan ke kepolisian Pancur Batu namun tak direspon terlalu baik jadi kami buat laporan lagi ke Polrestabes Medan," tuturnya. 

Dimana Laporan Informasi Orang Meniggalkan Rumah, Nomor: LI/06/I/2020/SPKT Restabes Medan tanggal 29 bulan Januari 2020 telah selesai dibuat pada 22.00 WIB.

Hal aneh yang terjadi disebutkan Novi bahwa istri korban setelah dilaporkan malah tidak pulang ke rumah. 

"Jadi setelah melapor, istrinya enggak mau tinggal di rumah, jadi dia bilang jangan lah tanya sama aku aja. Aku melapor sama Jepri juga ikut," tuturnya.

Novi menyebutkan ternyata Jepri adalah warga Tanjung Morawa yang ikut bersama-sama dengan korban di daerah Sibolangit.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa istri korban tiba-tiba berangkat ke Pekanbaru dan setelah pulang tak pernah lagi menemui keenam anaknya.

"Berselang dua bulan istrinya berangkat ke Pekan baru terus dua minggu disana dia balik ke Medan enggak ada dijumpai anak-anaknya. Sekarang dia kami dengar dari kakak kandung si istrinya ini tinggal Bandar Labuhan. Anak-anaknya rindu kenapa ga pulang ke rumah," tutur Novi.

Novi berharap setelah berlalu 10 bulan agar pihak kepolisian dapat menemukan suaminya baik dalam kondisi hidup atau tidak. Karena ia menyebutkan anak-anaknya sudah ikhlas dengan kepergian ayahnya.

"Kenapa sampai hari ini ketiga orang tersebut tidak dipanggil-panggil dan diperksa padahal laporannya sudah ada. Harapannya berharap agar ditindak lanjuti kalau polisi yang sudah periksa mereka enggak bisa ngelak," tuturnya.

Bahkan ia menjelaskan dirinya pada Minggu lalu mendatangi Polrestabes Medan menanyakan kelanjutan LP tersebut malah ditolak oleh petugas dan disuruh pulang. 


Sumber: Tribun Medan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel