INILAH Rincian 12 Adegan Rekonstruksi Lanjutan Pembunuhan Raja Adat di Samosir, Rianto Simbolon


 

Para tersangka pembunuhan raja adat di Samosir, Rianto Simbolon, memeragakan 12 adegan pada rekonstruksi lanjutan, Kamis (3/12/2020).

Keenam tersangka itu adalah Bilhot Simbolon (27), Tahan Simbolon (42), Parlin Sinurat (42), Justianus Simbolon (60), dan Pahala Simbolon (24), dan Erikson Simbolon (DPO).

Berikut rincian adegan demi adegan dalam rekonstruksi lanjutan yang digelar Polres Samosir bersama Polda Sumut:

Adegan Pertama

Pada hari Minggu (9/8/2020) sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Lintas Ronggur Nihuta, tersangka Bilhot Simbolon memantau dan melihat korban Rianto Simbolon keluar dari warung.

Lalu tersangka Bihot Simbolon menghubungi tersangka Parlin Sinurat melalui handphone dengan mengatakan bahwa Rianto Simbolon sudah naik dari arah Pangururan ke Ronggur Nihuta.

“Tersangka Tahan Simbolon menunggu korban di depan Gereja Advent, tepatnya di pinggir Jalan Lintas Ronggur Nihuta, Desa Pardomuan I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir," ungkap Kanit II Buncil Direskrimum Polda Sumut Kompol TP Butarbutar saat usai rekonstruksi lanjutan pada hari ini, Kamis (3/12/2020).

Adegan Kedua

Korban Rianto Simbolon mengendarai sepeda motornya dari arah Pangururan menuju Ronggur Nihuta.

Tersangka Pahala Simbolon, yang mengendarai sepeda motor, melaju kencang mendekati Rianto Simbolon.


Sepeda motor yang digunakan oleh Pahala Simbolon adalah BK 6593 US melaju dari arah berlawanan.

Saat mendekati sepeda motor korban, tersangka Pahala Simbolon melompat ke arah sebelah kiri dan melepaskan sepeda motornya ke arah korban.

“Sehingga sepeda motor korban dan tersangka tabrakan dan mengakibatkan korban terjatuh," lanjut Kompol TP Butarbutar.

Adegan Ketiga

Tersangka Pahala Simbolon langsung berdiri di dekat sepeda motornya dan saat itu juga tersangka Parlin Sinurat dan Tahan Simbolon berteriak agar Rianto Simbolon dibunuh.

Tersangka Pahala Simbolon langsung mengambil pisau dari pinggang sebelah kirinya dan mencabut pisau tersebut dari sarungnya.

Lalu berjalan menghampiri korban, dan dalam keadaan posisi jongkok tersangka Pahala Simbolon langsung menusuk sekitar bagian dada dan rusuk sebelah kiri korban sebanyak tiga kali.

“Saat itu tersangka Parlin Sinurat dan Tahan Simbolon berteriak, “Sudah mati?”," ujarnya.

Adegan Keempat

Tersangka Pahala Simbolon menusuk kembali di sekitar bagian dada dan rusuk sebelah kiri korban sebanyak dua kali dengan menggunakan pisau. Saat itu korban masih bergerak.


Lalu, tersangka Tahan Simbolon mengeluarkan sebilah pisau dari dalam kantong jaketnya dan langsung menusuk bagian sekitar dada dan rusuk sebelah kiri korban.

Selanjutnya, tersangka Pahala Simbolon berdiri dan langsung membuang pisau yang digunakannya ke seberang jalan.

Adegan Kelima

Tersangka Tahan Simbolon menusuk korban. Sementara tersangka Parlin Sinurat mendorong sepeda motor milik Tahan Simbolon.

Selanjutnya, tersangka Parlin Sinurat melihat tersangka Pahala Simbolon mencari batu.

"Pahala Simbolon mencari batu di sekitar tergeletaknya korban, tersangka Parlin Sinurat dan Tahan Simbolon melihat tersangka Pahala Simbolon memegang sebuah batu di kedua tangannya. Selanjutnya, batu tersebut dipukulkan ke bagian kepala belakang korban," ungkapnya.

Adegan Keenam

Tersangka Pahala Simbolon pergi, sementara tersangka Tahan Simbolon berjalan ke arah tersangka Parlin Sinurat.

Parlin Sinurat berjalan ke arah posisi kepala korban, sedangkan Tahan Simbolon berdiri di dekat sepeda motornya.

"Tersangka Parlin Sinurat langsung mencabut sebilah pisau dari pinggang sebelah kirinya dan menusuk bagian leher belakang korban dan menusuk sekitar bagian dada dan rusuk sebelah kiri korban," sambungnya.


Adegan Ketujuh

Tersangka Pahala Simbolon berlari ke arah Pangururan dan bertemu dengan tersangka Bilhot Simbolon di tengah jalan.

"Lalu tersangka Bilhot Simbolon bertanya kepada Pahala Simbolon apakah korban sudah mati atau belum. Lalu tersangka Pahala Simbolon dan Bilhot Simbolon berlari menuju rumah tersangka Justianus Simbolon yang berada di belakang warung Bohay untuk bersembunyi," lanjutnya.

Adegan Kedelapan

Tersangka Pahala Simbolon dan Bilhot Simbolon tiba di depan rumah tersangka Justianus Simbolon yang beralamat di Desa Pardomuan Nauli, Kecamatan Pangururan.

"Di perjalanan lahan kosong yang berada di lokasi sekitaran Pintu Zona, tersangka Pahala Simbolon melihat tersangka Bilhot Simbolon membuang sesuatu ke semak-semak," lanjutnya. Ternyata yang dibuang itu adalah pisau.

Adegan Kesembilan

Di perjalanan tersangka Bilhot Simbolon menghubungi tersangka Erikson Simbolon menyampaikan agar mereka dijemput.

"Saat berada di pinggir jalan lintas Kelurahan Pintu Sona, tersangka Pahala Simbolon dan Bilhot Simbolon melihat tersangka Erikson Simbolon melintas dengan menggunakan sepeda motor dan akhirnya memboncengnya," lanjutnya.

Adegan Kesepuluh

Tersangka Pahala Simbolon, Bilhot Simbolon, Erikson Simbolon tiba di rumah Justianus Simbolon.

Adegan Kesebelas

Tersangka Pahala Simbolon mengutarakan bahwa dirinya akan pergi. Tersangka Justianus Simbolon menyuruh tersangka Erikson Simbolon mengantarkan Pahala Simbolon.

Adegan Keduabelas

Tersangka Erikson Simbolon mengantar tersangka Pahala Simbolon ke daerah Tele. Tersangka Pahala Simbolon turun dari sepeda motor dan tersangka Erikson Simbolon pulang ke rumah tersangka Justianus Simbolon.


Sumber: Tribun Medan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel