BUNDA Kompol Yuni Idola Ibu-ibu, Polwan Kesayangan Warga Astanaanyar Terjerat Narkoba, Bunda Sabar


 

-Tak ada yang menyangka, sosok polwan selama ini dekat dengan warga Astanaanyar ditangkap petugas propam.

Warga terutama kalangan ibu ternyata banyak yang mengidolakan Kompol Yuni Purwanti, yang juga dikenal ramah.

Dari segi prestasi, Yuni pun dibilang jempolan yang piawai mengungkap kasus kejahatan, termasuk peredaran narkoba.

Kapolsek Wanita Kompol Yuni Purwanti Terciduk Pesta Sabu Bersama 11 Oknum Polisi
Kapolsek Wanita Kompol Yuni Purwanti Terciduk Pesta Sabu Bersama 11 Oknum Polisi (TribunJabar.id/Daniel Andreand Damanik)

Yuni Purwanti beberapa waktu lalu mengungkap kasus peredaran kokain di Bogor.

Saat itu, Yuni menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar, sebelum menduduki jabatan sebagai Kapolsek Astanaanyar.

Wanita tangguh itu kini meringkuk di sel tahanan, dicopot dari jabatannya dan siap dihukum berat.

Yuni yang dulu gagah mengungkap kasus narkoba justru terjerumus dalam pesta narkoba. Hasil tes urin menyatakan positif.

 Kompol Yuni Purwanti ditahan bersama 11 anak buahnya terkait keterlibatan dalam pesta narkoba di sebuah kamar hotel.

 Reaksi Warga Bunda Yuni Ditangkap

Warga kaget mendengar kabar Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti ditangkap karena narkoba.

Camat Astanaanyar, Syukur Sabar mengatakan Kompol Yuni dikenal sebagai polisi wanita yang dekat dengan masyarakat dan juga ramah.

Karena itulah ia kaget saat Kompol Yuni digerebek bersama 11 polisi lainnya karena narkoba.

"Saya kaget sekali mendengarnya. Sulit sekali untuk percaya. Saya benar-benar tidak menyangka," ujarnya kepada Tribun saat dihubungi, Rabu (17/2/2021).

Syukur sabar bilang, ia sering berkoordinasi dengan Kompol Y dalam berbagai kegiatan.

"Selama pandemi Covid ini, kami kerap berkeliling mengunjungi warga untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Beliau sangat dekat dengan masyarakat," ujar Syukur.

Tak hanya Syukur, sejumlah warga Astanaanyar juga mengaku terkejut dengan penangkapan Kompol Yuni.

Di Astanaanyar, warga kerap menyapa Kompol Yuni dengan sebutan Bunda.

Kapolsek selalu hadir jika di Astanaanyar terjadi musibah atau ada kegiatan sosial.

Ulfah (27), warga RW 07, Kecamatan Astananyar Rw 07, bahkan mengaku sangat mengidolakan sosok Kompol Y.

"Saya ngefans banget sama Bunda. Dari awal, saat beliau menjabat kapolsek, saya folow IG-nya. Postingan videonya keren-keren. Sampai ingin ketemu dan foto bareng," ujarnya.

Ulfa juga mengaku tak menyangka.

Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi (DOK TRIBUNNEWSBOGOR.COM)

"Semoga Bunda dan anggota lainnya bisa ambil hikmahnya. Semangat Bunda, kami tetap sayang. Bunda sudah banyak berbuat baik untuk Astanaanyar," ujarnya.

Warga RW 07 lainnya mengaku masih berharap bahwa apa yang didengarnya itu bukan sesuatu yang benar-benar terjadi.

"Mudah-mudahan bukan Bunda yang tertangkap. Saya berharap itu cuma hoaks," ujarnya.

"Bunda sing sabar ya. Mudah-mudahan Bunda tetap semangat dan segera bangkit," pesan warga lainnya.

Langsung Dicopot dari Jabatan Kapolsek

Menyusul penangkapan ini. Kompol Y dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar.

Pencopotan kapolsek berdasarkan Surat Telegram Nomor: ST/267/II/KEP/2021 tanggal 17 Februari 2021, yang ditandatangani oleh Kombes Solichin selaku Karo SDM Polda Jawa Barat.

Kompol Y dimutasi ke bagian Yanma Polda Jawa Barat dalam rangka pemeriksaan.

Adapun posisi Kapolsek Astanaanyar diisi oleh Kompol Fajar Hari Kuncoro, yang sebelumnya menjabat Kapolsek Cinambo, Polrestabes Bandung.

Nodai Kepercayaan

Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar, mengatakan terungkapnya dugaan penyalahgunaan narkoba oleg benasan anggota polisi dapat berimbas pada kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan belasan polisi yang terjerat narkoba itu bertentangan dengan semangat Polri yang menjadikan polsek sebagai ujung tombak penegakan hukum.

"Ini kan suatu hal yang menjadi prihatin, Kapolsek ini kan ujung tombak ke bawah. Kalau di ujungnya terjadi semacam ini, sulit untuk Polri bekerja secara profesional. Kepercayaan masyarakat akan rusak," ujar Yesmil, saat dihubungi, Rabu (17/2/2021).

Apalagi, kata Yesmil, saat ini Kapolri yang baru ingin menjadikan polsek sebagai pengayom dan lebih banyak memberikan pembinaan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.

"Ini juga satu problem, karena di tubuh Polri secara umum, reformasi struktural sudah baik, birokrasinya sudah mulai baik, yang belum baik justru reformasi budaya hukumnya," katanya.

Tak hanya itu, citra Polri di mata masyarakat pun menjadi buruk. Polri menjadi kehilangan profesionalitas dan sulit bagi masyarakat untuk percaya.

"Seperti dokter paru-paru yang ngobatinnya sambil merokok dan batuk-batuk. Apakah Anda percaya dengan dokter itu?" ujarnya.

Peristiwa ini, kata Yesmil, harus menjadi momentum bagi Propam untuk benar-benar bertindak secara tegas.

"Propam harus bertindak objektif. Jangan karena temannya, ini bukan persoalan sederhana. Kapolri juga sudah menyampaikan untuk lebih transparan, bisa berkaca ke dalam melihat dan memperbaiki. Ini momentum yang baik untuk melakukan itu," katanya.

Sebagian dikutip dari tribunnews.com

BUNDA Kompol Yuni Idola Ibu-ibu, Polwan Kesayangan Warga Astanaanyar Terjerat Narkoba, Bunda Sabar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel