BALIGE. Anak 12 Tahun Nyaris di Culik. Pelaku Pakai Cara Jitu Berhasil Bawa 3 Unit HP


 

Seorang anak berinisial ASL (12) warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, nyaris menjadi korban penculikan.

Ia akhirnya berhasil ditemukan di Jalan Siborongborong-Parapat, Desa Tangga Batu Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara tepatnya di perbatasan Kabupaten Toba dan Taput di Gapura Sipittu-Pittu, Sabtu (27/3/2021) sekira pukul 19.30 WIB.

Sejauh ini kepolisian masih mendalami motif percobaan penculikan terhadap ASL, dan memburu pelaku.

“Seorang anak dengan inisial ASL (12) ditemukan. Korban sudah kita pulangkan ke pihak keluarga,” ujar Kapolsek Balige AKP Agus Salim Siagian saat dikonfirmasi Tribun pada Senin (29/3/2021).

"Hingga kini, kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku," sambungnya.

Lebih detail, Kanit Reskrim Polsek Balige Ipda Jefriadi Silaban menjelaskan kronologi kejadian dugaan penculikan anak tersebut.

“Dugaan penculikan dan penggelapan handphone yang terjadi pada hari Sabtu (27/3/2021) sekira pukul 16.00 WIB di Jalan Tarutung, Desa Hinalang, Kecamata Balige Kabupaten Toba. Sebuah unit mobil Taft Rocky langsung berhenti di depan warung atau ponsel milik keluarga korban dengan modus berpura-pura hendak membeli handphone bekas yang ada di dalam etalase,” sambungnya.

Pelaku dengan kakak korban masih sempat berbincang terkait jual beli handphone tersebut.

Hingga, pelaku berhasil merayu kakak korban untuk membawa tiga unit handphone tersebut.

“Lalu pelaku tersebut mengatakan kepada kakak korban yang pada saat itu sedang menjaga toko (warung) untuk membawa tiga unit handphone dan memperlihatkan kepada anaknya. Untuk meyakinkan pemilik toko tersebut bahwa tiga unit handphone tersebut akan dikembalikan setelah dilihat anaknya. Ia meminta adik korban ikut serta. Tiga unit handphone dan adiknya pun berhasil dibawa,” sambungnya.

Sekitar satu jam kemudian, keluarga curiga sebab korban dan pelaku tak kunjung kembali.

Ternyata, pelaku memboyong korban ke arah Tarutung. Pihak keluarga pun langsung membuat laporan ke Polsek Balige.

“Pada hari yang sama, pihak keluarga langsung mendapat laporan tersebut sekira pukul 17.30 WIB,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ipda Jefriadi Silaban menguraikan kronologi kejadian tersebut.

“Setibanya di perbatasan Kabupaten Toba dan Taput tepatnya dekat gapura Sipintupintu, pelaku memberhentikan mobilnya di salah satu warung. Lalu pelaku memberikan uang selembar sebesar Rp 50 ribu kepada korban untuk membelikan 10 botol air mineral ukuran sedang di warung itu,” lanjutnya.

Setelah korban turun dari mobil, pelaku pun langsung pergi dengan cepat sambil meninggalkan korban di warung tersebut.

Anak tersebut tidak tahu mau ke mana, maka ia bertahan di warung tersebut.

Melihat kondisi tersebut, seorang warga sekitar Agustinus Tampubolon (24) warga mendekati dan menanyai korban, sebab ia curiga anak tersebut telah bertahan lama di warung tersebut.

"Siapa lagi yang kau tunggu nak, siapa yang bisa dihubungi keluargamu. Si korban memberitahukan salah satu medsos kakaknya kepada Agustinus tapi ternyata tidak bisa dibuka. Dan akhirnya, dia ingat nomor WA bapaknya. Kemudian Agustinus pun dengan cepat menghubungi nomor WA yang diberikan korban,” sambungnya.

Masih dalam perjalanan, petugas mendapat kabar bahwa korban sudah diamankan warga.

Namun pelaku beserta HP yang dibawa tidak berhasil ditemukan.

“Saat ini petugas sedang melakukan pengejaran ke arah Siborong-borong,” ujar Kanit Reskrim

Setelah berbincang dengan korban atau ASL, Ipda Jefriadi Silaban mendapat keterangan bahwa selain dirinya ada tiga orang dalam mobil tersebut; lelaki berbadan gemuk, seorang perempuan dewasa, dan seorang anak kecil.

Ia mengimbau masyarakat agar waspada saat ada orang lain yang belum dikenal sambangi rumah, apalagi membawa satu dari anggota keluarga pergi.

“Pesan kepada orang tua maupun masyarakat sekitar agar memberikan arahan kepada anak-anaknya supaya tidak mudah percaya kepada orang yang tidak dikenal yang datang ke rumah. Dan juga, tidak memberikan kepercayaan kepada anak di bawah umur untuk menjaga tempat usaha. Kepada anak-anak, kita harapkan untuk memanggil orang tua apabila ada orang yang tidak dikenal mau meminta sesuatu. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel