Sri Juniati Simamora, Pelukis Otodidak Berbakat dari Humbang Hasundutan


 

DIA biasa dipanggil Sri. Nama lengkapnya Sri Juniati Simamora. Saat ini, ia masih duduk di kelas XI (sebelas) SMA, tepatnya di SMAN 1 Doloksanggul.

Baru-baru ini, ia viral di tataran Kabupaten Humbang Hasundutan. Sebabnya, ia melukis Presiden Jokowi dengan sangat mirip. Ia melukis dengan peralatan seadanya.

Lukisan Presiden Jokowi itulah yang membuatnya "viral" karena dikomentari dan dibagikan banyak netizen. Sontak, hal itulah yang menurut Sri Juniati membuat dirinya ingin bertemu dengan Presiden Jokowi. Sebab, awalnya, ia merasa belum pantas.

Lukisan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi karya Sri Juniati Simamora (foto/istimewa).

"Masih banyak pelukis yang lebih hebat. Tapi, karena dukungan lingkungan dan mama, jadinya begitu (baca: bertemu Presiden Jokowi)," kata Sri.

Memang, Sri Juniati tidak berencana memposting lukisannya. Menurutnya, ibunya yang selalu agar ia memosting lukisan tersebut.

Kata Sri, ia melukis sudah sejak SD. "Aku melukis sudah sejak SD. Sempat terhenti waktu SMP karena kekurangan peralatan, lalu sambung lagi pada SMA," lanjutnya.

Menurutnya, ia melukis secara otodidak. Sri tidak kursus. Walau begitu, ia sangat termotivasi untuk mengembangkan talentanya. Apalagi pada saat SMA, ia tergabung dalam komunitas melukis bernama HCA (Horas Cofee Art). Ia tergabung dalam HCA ini melalui SMAN 1 Doloksanggul.

Sri Juniati tak menampik kalau-kalau banyak pelukis yang baik atau yang berbeda aliran dengan dia. Ia kemudian mencontohkan bahwa dalam lomba melukis tentang pahlawan yang diadakan sekolahnya, ia meraih juara 2. "Aku kemarin juara 2. Teman sekomunitas dari kawan SMA 1 juga juara 1-nya," ucapnya.

Sri sangat menikmati hobinya untuk melukis, apalagi orang tua sangat mendukungnya. Karena itu, di sela-sela belajar daring, ia sempatkan juga untuk melukis. Gambar Presiden Jokowi ia lukis pada masa belajar daring.

Saat ini, ia sedang melukis Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi. Dalam waktu dekat, ia juga akan melukis Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor. Tapi, menurutnya, ia hanya ingin memperkuat bakat melukisnya aliran realisme.

Sri Juniati sudah yatim. Ayahnya meninggal sudah lama karena sakit stroke. Praktis, beban keluarga jatuh pada ibundanya. Tetapi, ibundanya mengaku akan tetap gigih menyekolahkan anak-anaknya sampai setinggi-tingginya.

Sri Juniati pun tidak takut untuk bermimpi. Ia berkeinginan menjadi desainer. Walau begitu, cita-citanya menjadi arsitektur. Ia berharap bisa diterima kuliah di Jurusan Arsitektur USU.

Ketika ditanya tentang harapannya, Sri berharap agar pemerintah memperhatikan bakat-bakat generasi penerus bangsa. Ia juga berharap mendapat Kartu Indonesia Pintar agar bisa melanjutkan kuliah dengan baik.

Sebab, bagi Sri, bakat-bakat generasi penerus baik adanya. Contohnya, kata Sri, dengan bakatnya melukis, ia juga sudah pernah mendapat tawaran dari orang lain untuk melukis. Ia juga tak menutup keinginan orang lain untuk memesan lukisan darinya. "Hitung-hitung bantu orang tua," imbuhnya. (Tulisan kiriman dari Riduan Situmorang).


Sumber: Medanbisnisdaily.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel