RSUP Adam Malik Dilapor ke Polrestabes Medan, Soal Janggalnya Kematian Nurmala Tambun Pasien Kanker Payudar


RSUP Adam Malik dilapor ke Polrestabes Medan terkait kematian tidak wajar Nurmala Tambun, pasien kanker payudara yang jenazahnya lebam-lebam.

Laporan disampaikan oleh keluarga korban pada Minggu (8/8/2021) siang. 

"Saat ini kami membuat laporan di Polrestabes Medan, agar ditindaklanjuti secara hukum dan bisa membawa jenazah Nurmala Tambun (48) untuk diautopsi ke RS Bhayangkara," kata Eben Tambunan, keluarga korban.

sempat meminta agar keluarga terlebih dahulu menemui pihak rumah sakit, untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut, kenapa jenazah Nurmala Tambun lebam-lebam dan bola matanya luka. 

"Jadi tadi pagi pihak rumah sakit sudah memberikan keterangan kenapa bisa seperti itu kejadiannya. Tapi kami tetap tidak bisa terima. Karena ada banyak kejanggalan," ujarnya. 

Eben menceritakan, awalnya Nurmala Tambun dirawat di RSUP Adam Malik karena mengidap penyakit kanker payudara stadium 4 mulai 27 Juli 2021.

Sampai mengembuskan nafas terakhir, Nurmala sudah sebanyak 6 kali menjalani kemoterapi.

Tepat di kemoterapi yang keenam, Nurmala pun mengalami kondisi yang sudah sangat lemah. 

Pihak RSUP Adam Malik kemudian melakukan tes Swab PCR yang hasilnya positif terpapar Covid-19.

Setelah itu Nurmala pun dirawat di ruangan isolasi khusus pasien Covid-19 pada 29 Juli 2021. 

Selama di ruangan isolasi, pihak keluarga tidak menjenguk atau menemui Nurmala.

Hingga akhirnya tepat Sabtu (7/8/2021) pukul 17.00 WIB pihak keluarga mendapat kabar dari dokter RSUP Adam Malik bahwa Nurmala sudah meninggal dunia. 

Setelah mendapat kabar menyedihkan tersebut, para keluarga pun langsung ke RSUP Adam Malik.

Rencana Nurmala akan dimakamkan dengan protokol Covid-19, sehingga keluarga tidak bisa melihat secara langsung jenazahnya. 

Tetapi, pihak keluarga meminta foto jenazah Nurmala sebelum dikebumikan.

Foto Nurmala pun sampai ke pihak keluarga. 

Di dalam foto tersebut, keluarga mendapati kejanggalan pada kondisi fisik Nurmala.

Sontak, keluarga menahan pihak RSUP Adam Malik untuk mengebumikan Nurmala. 

"Kejanggalannya ada luka bolong di daerah mata sebelah kanan, lidahnya keluar tergigit, matanya lebam mengeluarkan darah, dan ada benjolan di kepala," ungkapnya. 

"Selain itu, Nurmala kan direkam medis meninggal karena Covid-19, tapi kenapa jenazah dimandikan dan diganti bajunya," sebut Eben.

Adapun keanehan lain, lanjut Eben, dari tiga kali Swab PCR yang dijalani Nurmala, ada satu hasil PCR yang tidak didapat keluarga.  

Mendapati hal itu, pihak keluarga pun sempat marah terhadap pihak RSUP Adam Malik kenapa kondisi fisik Nurmala bisa sampai seperti itu. 

Anehnya, keterangan dokter yang diterima keluarga pagi tadi, utamanya soal luka bolong, justru tidak logis.

Karena dokter hanya menjelaskan kemungkinan karena pasien lebih sering tidurnya miring. 

Dikatakan Eben, saat itu ada beberapa dokter spesialis mata, paru - paru, dan darah.

Para dokter itu berdalih bahwa darah yang ada di mata Nurmala hanya kotoran mata yang sudah dibersihkan pakai kapas. 

"Keterangan dokter itu banyak kejanggalan, makanya kami buat laporan ke Polrestabes Medan. Supaya jenazah diautopsi. Kami minta keadilan," tegasnya. 

Adapun sampai saat ini jenazah Nurmala masih ada di RSUP Adam Malik.

Keluarga pun tidak mengetahui apakah bola mata Nurmala masih ada atau tidak.

Karena kondisi jenazah yang menutup mata. 

Sementara pihak keluarga masih membuat laporan ke Polrestabes Medan

Pihak keluarga berencana jika SPKT sudah dibuat, maka pihak keluarga akan ke RSUP Adam Malik dan meminta jenazah Nurmala segera diautopsi ke RS Bhayangkara.



Sumber: tribun-medan.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel