Kisah Pasutri Beri Nama Anak ABCDEF GHIJK Zuzu, Terpaksa Dibuat Repot Jumpai Dokter yang Melahirkan


Viral di media sosial nama seorang pelajar sekolah menengah pertama ( SMP) bernama ABCDEF GHIJK Zuzu.

Sosok siswa SMP punya nama unik ABCDEF GHIJK Zuzu berasal dari Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Ia merupakan putra pertama dari pasangan Zulfahmi (41) dan Zuhro Liani (36).

Pemilik nama unik tersebut mendadak viral di media sosial usai dirinya mengikuti proses vaksinasi di Polres Muara Enim, beberapa waktu lalu.

Petugas vaksinasi pun bertanya apa benar itu namanya.

“Jadi nama panggilannya apa?”

“Ini asli namanya unik ABCDEF GHIJK Zuzu?”, tanyanya.

Perekam juga memintanya memperlihatkan nama yang tertulis di seragamnya.

Menanggapi hal tersebut Zulfahmi ayah dari bocah tersebut membenarkan bahwa anaknya adalah pemilik nama unik itu.

Meski namanya adalah huruf abjad, putra pertamanya itu akrab dipanggil dengan sapaan Adebz atau Adef.

“Iya itu adalah anak saya,” kata Zulfahmi melalui sambungan telepon, Rabu (20/10/2021).

Menurut Zulfahmi, nama unik berupa abjad yang ia berikan kepada putranya tersebut sudah direncanakan jauh sebelum ia menikah dengan istrinya Zuhro Liani (36).

Viral siswa SMP bernama ABCDEF GHIJK Zuzu (Tangkap layar video WhatsApp via TribunSumsel)
Viral siswa SMP bernama ABCDEF GHIJK Zuzu (Tangkap layar video WhatsApp via TribunSumsel) 

Setelah buah hatinya lahir, nama itu langsung diberikan kepada putra pertamanya.

Zilfami sendiri mengaku terkadang kesulitan jika mengurus administrasi.

“Saya juga sempat kesulitan saat hendak mengurus Kartu Keluarga dan akta kelahiran Adef karena dikira bercanda,” jelas Zulfahmi.

Bahkan untuk melengkapi berkas kelahiran dan catatan kependudukan, Zulfahmi mengaku harus bolak-balik meminta surat rekomendasi dari tempat dokter yang melahirkan anaknya.

“Sempat berdebat karena petugasnya tidak percaya, setelah dilampirkan surat dari tempat dokter tempat melahirkan anak saya baru akhirnya dibuatkan,”ujarnya.

Zulfahmi mengungkapkan, nama anaknya yang unik bukan kali ini saja menjadi pusat perhatian.

Namun, ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), banyak guru memanggil nama Adef dengan sebutan berbeda -beda.

“Ada yang panggil Abjad, ada yang manggil dia ABCD. Tapi tak masalah, saya tetap bangga dengan nama itu," katanya.

Ia berharap, kelak Adef menjadi anak yang sukses dan berguna bagi semua orang.

“Harapannya bisa membanggakan orangtua,” tutur dia.

Kisah serupa

Orangtua bayi dengan nama panjang 19 kata di Tuban membeberkan alasan menamakan buah hatinya tersebut.

Bayi asal Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, anak pasangan Arif Akbar dan Suci Nur Aisiyah itu, kini tengah jadi perbincangan karena kesulitan mengurus akta kelahiran di usia hampir tiga tahun.

Namanya Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi - Thariq Ziyad Syafudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.

"Kami namakan dengan nama panjang tersebut, berangkat dari tekad dan harapan agar kelak anak itu bisa berpikir dengan sumbu dan nalar panjang, tidak mudah diracuni berita hoax," kata Arif kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Ia menjelaskan, nama anak keduanya yang lahir pada 6 Januari 2019 itu merupakan pemberian dari Mujoko Sahid, yang tak lain merupakan pak dhe adat (paman, red).

Sahid merupakan tokoh Tuban selatan, saat kelahiran bayinya di 2019 memang banyak sekali berita hoax adu domba sesama anak bangsa, hingga akhirnya situasi dan kondisi bisa kembali tenang.

Ia berharap buah hatinya kelak bisa menganalisa masalah dengan pemikiran jernih, yang panjang sepanjang namanya. Lalu bisa menjadi suri tauladan dan inspirasi generasi di masanya nanti, mampu mengabdi dan mencintai persada nusantara. 

"Lahirnya memang di tahun 2019, sebagaimana diketahui saat itu banyak sekali berita hoax yang ingin memecah bela sesama anak bangsa," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Tuban, Rohman Ubaid mengatakan, ada batasan karakter huruf dalam mengurus dokumen kependudukan.

Sebelum akta anak diproses, maka harus masuk dulu dalam biodata base sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) ditjen dukcapil, maksimal 55 karakter huruf.

"Batasan maksimal 55 karakter huruf, itu sudah termasuk spasi," ujarnya dikonfirmasi mengenai aturan batasan huruf untuk kepengurusan akta lahir anak, selasa (5/10/2021).

Mantan Kabag Humas Pemkab Tuban itu menjelaskan, batasan huruf pada nama juga untuk akta, kartu keluarga dan ktp, semua terbatas maksimal 55 karakter huruf, termasuk spasi.

Untuk itu ia menegaskan, agar nama yang diajukan para pemohon dalam hal ini orang tua anak, supaya disesuaikan dengan jumlah karakter yang tersedia di aplikasi SIAK.

"Mengenai bayi nama panjang kami tegaskan bukan menyuruh untuk diganti nama, tapi disesuaikan 55 karakter huruf termasuk spasi tiap kata," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bayi dengan nama panjang 19 kata di Tuban yang pernah heboh, kini hampir menginjak usia tiga tahun.

Namanya Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi - Thariq Ziyad Syafudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.

Namun orang tua dari bayi yang lahir pada 6 Januari 2019 itu tengah kesulitan mengurus akta.

Pasangan Arif Akbar dan Suci Nur Aisiyah, asal Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar itu, kini tengah berupaya mengirim surat terbuka ke Presiden Joko Widodo.

"Benar, kami telah mengirim surat terbuka ke Presiden. Di antaranya lewat FB pribadi," ujar Arif dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).

Ia menjelaskan, sudah mendatangi kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) untuk mengurus akta anak keduanya itu, namun jawaban selalu sama tidak bisa.

Arif berharap, ada kabar bagus saat ia menanyakan perkembangan terbaru berkaitan akta anak, tapi sayang justru mendapatkan kabar sebaliknya.

Pihak terkait mengaku tidak bisa dan berulang-ulang menyuruh merubah nama anak tersebut.

"Saya disuruh merubah nama anak, padahal nama tersemat doa untuk kebaikannya. Kalau harapan tentu bisa diproses aktanya, karena saat masuk TK akta dibutuhkan," harapnya.



Artikel ini sudah tayang di Surya Malang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel