Artis Bigo Live Medan Ditikami Karena Sering Minta Uang Rp 1,5 Juta pada Pelaku Sekali Kencan

Muhammad Faris, tersangka penikam dan perampok artis Bigo Live Medan, Indah Hairani mengungkap motif kenapa dirinya nekat melukai korban.

Saat dihadirkan dalam gelar pemaparan di Polrestabes Medan, Muhammad Faris yang kedua kakinya ditembak polisi mengatakan dirinya kesal pada artis Bigo Live Medan, Indah hairani.

Sebab, kata Muhammad Faris, tiap kali kencan, dirinya dimintai uang Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. 

"Kesal karena korban minta uang Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta tiap bertemu," kata Muhammad Faris, Rabu (22/12/2021).

Muhammad Faris saat konfrensi pers di Polrestabes Medan, Rabu (22/12/2021).
Muhammad Faris saat konfrensi pers di Polrestabes Medan, Rabu (22/12/2021). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)


Disinggung apakah uang yang diberikan pelaku karena artis Bigo Live Medan itu memberi suatu jasa khusus, Muhammad Faris agak lama menjawab.

Dia kemudian mengatakan bahwa uang Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta itu untuk keperluan sehari-hari artis Bigo Live Medan tersebut. 

"Uangnya untuk keperluan pribadi dia," katanya.

Ditanya mengenai hubungan nya dengan korban, Muhammad Faris mengatakan bahwa mereka cuma teman dekat.

Tidak ada hubungan spesial apapun.

"(Kami) tidak pacaran, cuma teman dekat," kata Muhammad Faris.

Diakuinya, soal uang Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta itu merupakan kesepakatan diawal sebelum mereka bertemu.

dirinya rela memberikan uang itu, karena alasan gengsi. 

"Kalau itu masalah saya memang istilahnya gengsi. Saya terpengaruh, selalu mau ngasih dia uang," ucapnya.

Ditanya lebih lanjut kenapa dirinya membawa pisau saat jalan-jalan dengan Indah Hairani, Muhammad Faris mengaku bahwa barang-barang tersebut adalah perlengkapan untuk kamar kosnya.

"Pisau itu untuk keperluan saya, bukan hanya pisau saja yang saya beli, ada tupperware dan sendok juga, perlengkapan untuk kos," katanya.

Muhammad Faris mengakui, bahwa setelah menikam artis Bigo Live Medan dia kabur ke arah Belawan.

Faris mengaku dirinya ketakutan dan bersembunyi di kos-kosan. 

Kronologis Kejadian

Pada Senin (20/12/2021) malam, Indah Hairani dan Muhammad Faris janjian bertemu untuk jalan-jalan.

Keduanya kemudian menumpangi mobil Honda Brio BK 1273 ZA.

Menurut pengakuan Indah Hairani, dia awalnya jalan-jalan dari pukul 22.00 WIB dengan pelaku.

"Saya awalnya jalan-jalan dari pukul 22.00 WIB, ya biasalah sama teman kan, dia (pelaku) memang sudah lama kenal, tapi enggak pernah ketemu lagi," kata Indah kepada tribun-medan.com, Selasa (21/12/2021).

Ia mengatakan, setelah bertahun-tahun tidak bertemu dengan pelaku, belakangan tiba-tiba pelaku mencoba menghubungi dirinya, dan mengajak untuk bertemu.

"Kan sudah lama memang kami nggak ketemu, jadi tiba-tiba dia (pelaku) ini ngubungin aku, minta jemput ke Johor, adalah dua kali ketemu, yang ketiga kalinya ini kejadian," sebutnya.

WIB dirinya dan pelaku sempat makan di Jalan Bambu, Kota Medan, dan setelah itu melanjutkan lagi perjalanan ke arah Marelan.

Saat di perjalanan, pelaku yang mengemudikan mobil korban sempat menanyakan beberapa pertanyaan kepada korban.

Tentang harga emas yang dipakai korban dan menanyakan apakah mobil nya dipasang GPS atau tidak.

"Dia (pelaku) nanya-nanya gitu ke aku, kan kebetulan aku pakai emas, dia nanya berapa harga emas yang ku pakai, terus nanya lagi dia apakah mobil ku ada GPS atau enggak," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa, pelaku terus mengajak korban untuk jalan-jalan sampai-sampai korban sempat tertidur di dalam mobil karena sudah terlalu larut malam.

"Karena sudah malam kali saya sempat ketiduran di dalam mobil, saya ngajak pulang tapi dia (pelaku) bilang sudah tanggung, dia masuk kerja jam 05.30 pagi, sambil menunggu itu katanya," ujarnya.

Indah menambahkan, sekitar pukul 02.30 WIN tiba-tiba pelaku memberhentikan mobil tersebut tepat di depan sekolah Darmawangsa.

Pelaku beralasan ingin mengambil tisu di tasnya yang kebetulan diletak di bangku belakang mobil.

Korban yang duduk bangku depan tidak menyadari tenyata pelaku mengambil pisau dan langsung menikam perutnya.

"Terkejut saya mencoba melawan, tapi dia (pelaku) kembali nikam aku, sambil narik tas ku. Terus bergelut kami di mobil itu, aku berusaha buka pintu mobil lalu keluar sambil merampas pisau itu," ungkapnya.

Ia mengatakan, setelah berhasil keluar dari dalam mobil dia pun berteriak minta pertolongan kepada warga.

Pelaku yang diduga panik, meminta maaf kepada korban dan meminta korban untuk masuk ke dalam mobil.

Namun, ia mengaku tidak mau dan pelaku mencoba menabrak korban tetapi korban mengelak.

"Minta maaf dia (pelaku) ayo masuk katanya, nggak maulah aku kan, teriak-teriak di situ terus mau ditabrak nya aku, lalu dia lari bawa mobil sama handphone ku," katanya.

Indah menjelaskan, beruntung pada saat itu masih ada warga yang melintas di lokasi dan ia yang tidak sadarkan diri langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis.

"Setelah dari situ nggak sadar lagi aku, karena luka tusukkan ada 10 lubang. Sudah buat laporan ke Polrestabes," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Muhammad Firdaus membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Korban audah buat laporan. Untuk pelaku dalam pengejaran," pungkasnya.(tribun-medan.com)


Sudah lebih awal tayang di Tribun Medan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel