Inilah Identitas Sopir Travel yang Dibunuh dan Dibakar oleh Satu Keluarga di Langkat

Polres Langkat akhirnya menemukan identitas sopir travel yang dibunuh dan dibakar oleh satu keluarga di Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.

Adapun identitas korban bernama Bakri.

Bakri merupakan warga Desa Pasir Gala Gabungan, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Timur. 

Menurut Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Louis, almarhum Bakri sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya pada tahun 2019 silam.

"Nama korban adalah Bakri warga Aceh," kata Louis, Senin (23/5/2022).

Louis mengatakan, terungkapnya identitas korban berdasarkan pengakuan tersangka utama atau otak pelaku pembunuhan bernama Marwan Syahputra. 

"Rencananya hari ini keluarga korban akan membuat laporan ke terkait dengan pembunuhan tersebut," kata Louis.

Informasi menyebutkan, sebelum dibunuh dan dibakar oleh Marwan Syahputra bersama keluarganya, Bakri tengah dalam perjalanan mengantar penumpang dari Sumut menuju Blangkejeren, Gayo Lues.

Tiba-tiba saja, setelah itu, pihak keluarga hilang kontak.

Bakri menghilang tanpa jejak, hingga akhirnya ditemukan sudah menjadi kerangka karena dibunuh oleh Marwan Syahputra dan keluarganya.

Diketahui, kasus penemuan kerangka manusia di pekarangan rumah seorang warga menghentak keheningan Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Kamis (19/5/2022) malam. 

Adapun kerangka yang ditemukan itu diketahui merupakan jenazah seorang sopir travel.

Sopir travel itu dibantai oleh Marwan Syahputra beserta keluarganya.

Marwan Syahputra dibantu oleh istrinya bernama Ariyanti, ibunya bernama Leginah (sudah), dan ayahnya bernama Wagimin.

Mereka membunuh korban ketika berpura-pura minta diantarkan ke satu tempat.

Kronologis Terbongkarnya Kasus Pembunuhan

Pembunuhan sopir travel yang belum diketahui identitasnya ini sebenarnya terjadi pada tahun 2018 lalu.

Korbannya dihabisi saat berada di Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo.

Kala itu, Marwan Syahputra, istrinya Ariyanti, ibu dan ayahnya masing-masing Leginah dan Wagimin merental mobil korban.

Keempat pelaku sudah merencanakan aksi pembunuhan ini, dengan niat ingin merampok mobil Toyota Innova Reborn milik korban.

Di perjalanan, Leginah, ibu Marwan Syahputra pura-pura mual dan ingin muntah.

Lalu, Leginah turun dari mobil bersama menantunya Ariyanti, yang juga istri Marwan Syahputra.

Begitu keduanya turun dari mobil, Marwan Syahputra langsung menjerat leher sopir travel itu menggunakan tali nilon.

Dalam keadaan menggelepur, sopir travel sempat disebut berusaha melepaskan diri.

Namun, ayah Marwan Syahputra bernama Wagiman kemudian menikam sopir travel itu menggunakan pisau.

Karena terluka parah, sopir travel tadi meninggal dunia.

Ditutup Terpal Dibawa ke Kecamatan Padang Tualang

Setelah memastikan sopir travel tersebut tewas, para pelaku ini kemudian meletakkan jenazah korban di bagian belakang mobil.

Jenazah korban kemudian ditutupi menggunakan terpal, dan dibawa ke rumah pelaku yang ada di Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.

Sesampainya di rumah pelaku, mereka pun memindahkan jenazah korban ke areal pekarangan rumah.

Di sana, jenazah korban dibakar sampai hangus, lalu dikubur di kedalaman 50 meter.

Setelah mengubur jenazah sopir travel itu, keempat pelaku yang terdiri dari satu keluarga ini beraktivitas seperti biasa, layaknya tidak terjadi apa-apa.

Sempat Ingin Kabur ke Mojokerto 

Marwan Syahputra dan keluarganya ternyata sempat ingin melarikan diri dari Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.

Marwan ingin kabur ke Mojokerto, Jawa Tengah.

Namun, niat itu urung dilakukan.

Mereka semua sempat pergi ke rumah kerabatnya yang ada di Jalan Makmur, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan untuk menenangkan diri.

Setelah situasi aman, mereka pun kembali lagi ke Kecamatan Padang Tualang.

Di sana mereka kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Dihantui Arwah Korban

Setelah hampir empat tahun berlalu, Marwan Syahputra merasa hidupnya tidak tenang.

Dia selalu dihantui oleh makhluk halus, yang diklaim sebagai arwah korban.

Selama beberapa tahun ini, Marwan dibayang-bayangi rasa ketakutan dan bersalah.

Menurut informasi, arwah korban selalu datang meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.

Karena merasa tertekan dan ketakutan, Marwan dan keluarganya pergi ke dukun yang ada di dekat rumah mereka.

Mereka ingin dicarikan solusi, agar arwah korban tidak terus-terusan datang dan menghantui.

Dukun Bongkar Rahasia Kelam Pelaku

Dukun yang didatangi Marwan sempat mendengar semua kronologis pembunuhan yang dilakukan pelaku bersama keluarganya.

Setelah mendengar pengakuan itu, sang dukun lantas menghubungi tokoh desa setempat.

Mendapat laporan sang dukun, tokoh desa bersama warga kemudian menangkap Marwan.

Sang dukun lantas mengarahkan warga ke lokasi yang diduga sebagai tempat untuk menguburkan jenaza sopir travel tersebut.

Setelah melakukan penggalian sedalam 50 meter, kerangka manusia ditemukan.

Sontak, penemuan kerangka manusia ini bikin gempar warga Desa Parit Rimo.

Alhasil, Marwan Syahputra bersama istri dan keluarganya digelandang ke kantor polisi.

Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Louis mengatakan masih mendalami kasus ini.

Dia mengakui bahwa Marwan dan keluarganya sudah ditangkap.

Saat ini polisi masih berusaha mencari tahu identitas sang sopir travel yang dibunuh tersebut.

Dalam kasus ini, Marwan dan keluarganya bisa terancam pasal berlapis.

Marwan bisa saja disangkakan atas Pasal 340 KUHPidana terkait pembunuhan berencana, dan Pasal 365 KUHPidana terkait perampokan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel