Bayi Selamat Korban Gempa Turki, Seluruh Keluarganya Ditemukan Tewas



Seorang bayi baru lahir selamat dalam peristiwa gempa di Turki berkekuatan 7,8 SR yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Bayi itu ditemukan di reruntuhan sebuah rumah di Aleppo, Suriah pada Rabu (8/2/2023).

"Kami mendengar suara bayi saat sedang menggali reruntuhan," kata sepupunya, Khalil al-Suwadi, kepada kantor berita Agence France-Presse (AFP).

Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar yang masih berdarah, jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," lanjutnya.

Ibu bayi, ayah, empat saudara kandung dan seorang bibi semuanya tewas, kata sepupu itu, dikutip dari The Guardian.

Update sementara korban gempa Turki

Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 4.17 pagi waktu setempat.

Gempa besar kedua terjadi beberapa jam kemudian, dengan kekuatan 7,5 SR.

Akibat gempa itu, korban tewas di Turki dan Suriah mencapai lebih dari 11.224.

Turki mencatat lebih dari 8.574 kematian dan 49.133 orang terluka.

Sementara itu Suriah, tercatat 2.470 meninggal dunia dan puluhan ribu terluka.

Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena upaya penyelamatan, yang terhambat oleh gempa susulan dan kondisi cuaca yang sangat dingin, berlangsung hingga beberapa hari mendatang.

Banyak warga telah membantu penyelamat mencari korban yang terjebak.

Presiden Turki Erdogan memberlakukan keadaan darurat di 10 Provinsi yang terdampak gempa, untuk memaksimalkan proses evakuasi dan pemulihan.

Di Diyarbakir Turki, ratusan pekerja dan warga sipil berbaris melintasi gundukan reruntuhan untuk mewariskan pecahan beton dan barang-barang lainnya saat mereka mencari korban.

Cuaca dingin diperkirakan terjadi di wilayah tersebut dengan suhu minimum dan maksimum untuk Kahramanmaras hari ini -6C dan 1C (21-34F), dan untuk Gaziantep antara -5C dan 1C (23-34F).

Diyarbakır diperkirakan akan terus turun salju, dengan suhu paling tinggi mencapai 2C (35F).

Presiden Turki Erdogan berjanji pemerintah akan membangun perumahan dalam waktu satu tahun bagi mereka yang tidak memiliki rumah di 10 provinsi yang terkena dampak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel