Mengenal AKP Priyo Suhartono, Polisi ini Menolak Laporan Anak yang Mau Penjarakan Ibu Kandungnya..

Jagat maya akhir-akhir ini dihebohkan dengan berita tentang seorang polisi dari Lombok yang menolak laporan warga, tepatnya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Nama AKP Priyo Suhartono, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah itu viral setelah keputusannya menolak laporan seorang anak yang ingin penjarakan ibu kandungnya karena sepedamotor. Seorang ibu bernama Kalsum (60) asal Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah dilaporkan anaknya Mahsun (40).
Bahkan pria kelahiran Bandung itu rela merogoh kantongnya untuk membayar sepedamotor yang dipermasalahkan, asal anak itu minta maaf pada ibunya dan tidak durhaka. Video berisi pertemuan ibu dan anak di polres itu pun beredar viral dan menuai pujian dari sejumlah kalangan.
Namun ternyata sikap mulianya itu bukanlah pertama kali. Di satu kesempatan, AKP Priyo pernah memediasi kasus pencurian oleh seorang ibu pedagang yang terdesak kebutuhan anak hingga nekad mencuri dompet istri pejabat di Dompu.
Pemilik nama lengkap Priyo Suhartono, lahir sebagai anak ketiga dari pasangan ayah Santoso dan ibunya Nurul Mahdiati pada 19 September 1986, tiga puluh empat tahun silam. Menghabiskan masa kecil di kota kelahirannya Bandung, usai menamatkan sekolah menengah atas (SMA) anak seorang polisi itu lalu melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian (AKPOL) dan lulus pada tahun 2008.
Priyo lulus dengan nomor urut kecakapan 226. Dalam karier kepolisiannya, pecinta klub Manchester United ini pernah mengikuti Pusdik Reskrim Lemdiklat Polri untuk Dikbangspes Insp Idik TP Lingkungan Hidup angkatan XV Tahun 2010.
Bertugas di Polres lombok Tengah, jauh dari kampung halamannya Bandung, Priyo dikenal religius dan sering menjadi imam salat di mushola. Pertama kali ditugaskan di Polda Bengkulu, selama kurang lebih lima tahun di sana, ia pun melanjutkan pendidikan kepolisian saya di Jakarta dan selesai pada tahun 2016.
Kemudian ia ditempatkan di Polda NTB bagian direktorat kriminal khusus. Setelah itu ia dipindah tugaskan ke Polres Dompu sebagai Kasat Reskrim, kurang lebih selama satu tahun.
Saat bertugas di Dompu, ia pernah menyelesaikan kasus pencurian dompet seorang istri pejabat dan tidak sampai ke meja persidangan. Ia melakukan mediasi terhadap ibu yang melakukan pencurian itu. Di mana ibu tersebut terpaksa mencuri karena untuk memenuhi kebutuhan membayar uang kuliah anaknya.
“Saat itu kemudian kita mediasi juga dan oleh pencuri bersedia mengembalikan uang yang digunakan untuk kebutuhan keluarga itu,”tegasnya.
Dari Polres Dompu, Priyo kemudian dimutasi sebagai Kasatnarkoba Polres Lombok Barat di tahun 2017. Tak terlalu lama, sekitar 6 bulan kemudian ia dipindah tugaskan sebagai Kasatrekrim Lombok Barat.
Di sana ia bertugas selama kurang lebih dua tahun lima bulan. Perjalanan tugasnya dari Polres Lombok Barat membawanya ke Polres Lombok Tengah dengan jabatan yang sama pada Februari 2020 lalu.
“Setelah di Lombok Barat baru saya pindah di Februari 2020 jadi Kasatreskrim Polres Lombok Tengah,”terangnya.
Priyo dalam setiap menjalankan tugas di kepolisian selalu mengingat pesan dari orang tua, yakni jadilah polisi yang selalu berguna, dalam artian berguna bagi institusi dan masyarakat.
Hal itulah yang menjadikan semangat untuk terus berbuat baik dalam menjalankan tugasnya, termasuk dalam menyelesaikan berbagai perkara yang ditanganinya.
Terkait sikapnya menolak memproses kasus Mahsun, Priyo mendapatkan penghargaan dari Kapolda NTB dan diundang ikut upacara di Polda pada 1 Juli Hari Bhayangkara.
Priyo Suhartono semasa kecil
Kepada Newscorner.id AKP Priyo mengisahkan masa kecilnya di kampung halaman kota kembang Bandung. Seperti remaja pada umumnya Priyo tidak lepas dari kata nakal. Melewatkan masa sekolah di SMA dengan menghabiskan waktu empat tahun membuatnya merasa sangat bersalah kepada ibundanya tercinta. Namun hal itu pun akhirnya terbalas dengan air mata bahagia sang ibu, saat Priyo diterima di Akademi kepolisian. Sementara sang ayah, kata Priyo hanya berpesan agar ia menjadi polisi yang berguna.
“Saya bandal remaja lah, namun saya sangat menyesal telah membuat ibu sedih setelah itu,”sampainya.
Priyo pun menjadi kebanggaan orang tuanya. Pasca viralnya AKP Priyo, sang ibu mendukung tindakannya namun khawatir apakah tindakannya itu tidak menyalahi profesinya.
“Ibu mendukung, tapi khawatir juga, apakah sikap dan tindakan yang saya lakukan menyalahi profesi saya. Tapi saya yakinkan ibu bahwa semua sudah ada jalannya, karena saya yakin bahwa tindakan hukum adalah langkah terakhir dalam menangani kasus,” terangnya.
Hal yang sama pun ternyata disampaikan sang istri tercinta. Meski mendukung sikap suaminya, namun wanita yang dipacarinya saat menjadi asisten dosen di salah satu sekolah musik di Bandung itu khawatir juga, jika saja tindakan suaminya itu bertentangan dengan profesi polisi.
Jauh dari orangtua, sudah ia rasakan sejak masuk akademi dan kemudian ditempatkan di Polda Bengkulu selama lima tahun.
“Setelah tamat saya ditempatkan di Polda Bengkulu kemudian ke Polres Seluma,”kisahnya.
Tahun 2014, Priyo pun memantapkan langkahnya mempersunting Rainy Riyanthi, mojang priyangan sebagai istrinya. Selanjutnya Priyo membawa serta istrinya ke Nusa Tenggara barat saat ditugaskan ke sana.
Hidup di rantau, Priyo pun kembali menahan rindu pada orangtua terkasih. Ia menceritakan, terakhir bertemu sang ibu sudah setahun lalu, saat pulang ke Bandung, tepatnya Agustus 2019.
Priyo Suhartono bersama ibunya
“Harusnya orangtua saya datang ke sini pada bulan April lalu, kebetulan anak ulang tahun, biasalah bang orangtua mau lihat cucu. Tapi akhirnya saya larang karena kondisi pandemi corona,”ceritanya.
Bersama sang istri, AKP Priyo dikaruniai dua orang anak. Terhadap anaknya, ia pun telah mengajarkan untuk hormat dan sayang kepada ibu sejak dini.
“Kalau anak yang dua tahun belum ngertilah ya kan bang, tapi yang sudah TK saya selalu sampaikan agar sayang terhadap mamanya,” terang Priyo.
Kepada generasi muda, Priyo pun berpesan agar selalu hormat dan menyayangi orangtua.
” Jika ingin sukses maka hormatilah orangtuamu. Karena janji Tuhan itu, Bahagiakan lah orangtuamu maka Tuhan akan membahagiakanmu,” pesan Priyo. 
 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel