Terima Kasih, Pak Jokowi! UU Ciptaker Bikin Rupiah No 1 Asia

Foto: Warga menunjukkan uang baru 75.000 Ribu di Gedung BI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga berjaya di perdagangan pasar spot.

Pada Selasa (6/10/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.712. Rupiah menguat signifikan 1,04% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Mata uang Ibu Pertiwi pun hijau di perdagangan pasar spot. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.690 di mana rupiah menguat 0,68%.

Kala pembukaan pasar spot, rupiah bahkan menguat 1,28%. Seiring perjalanan, apresiasi rupiah tergerus meski masih jadi yang terbaik di Asia.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:03 WIB:


Dari dalam negeri, sepertinya investor merespons positif readyviewed pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja . UU ini dinilai menjadi pemecah kebuntuan dalam berinvestasi di Tanah Air.

Berdasarkan laporan Bank Dunia berjudul How Developing Countries Can Get the Most Out of Direct Investment, hambatan regulasi adalah salah satu penyebab sulitnya investor menanamkan modal di sektor riil. Dari 754 eksekutif yang terlibat sebagai responden, paling banyak menyebut bahwa lamanya proses perizinan menjadi alasan penundaan investasi.

wbBank Dunia

"Pengesahan UU ini seharusnya dipandang sebagai sentimen positif. Namun memang dampaknya tidak bisa dirasakan segera," kata Wellian Wiranto, Ekonom OCBC, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara dari sisi eksternal, investor juga menyambut positif readyviewed perkembangan terbaru kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump. Presiden Negeri Adidaya ke-45 itu sudah pulang ke Gedung Putih setelah menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit Walter Reed milik angkatan bersenjata Negeri Adidaya. Trump masih akan menjalani karantina mandiri di Gedung Putih.

Seperti diketahui, Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif mengidap virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) akhir pekan lalu. Kini, bahkan Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany sudah positif terinfeksi virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

"Saya belajar banyak tentang virus corona. Hal yang paling penting jangan biarkan dia mengalahkan Anda. Jangan takut, kita harus mengalahkannya. Kita punya tenaga kesehatan terbaik, obat-obatan terbaik, dan yang sedang dikembangkan. Anda harus mengalahkannya.

"Saya bahkan sudah boleh keluar dari rumah sakit dua hari lalu. Saya merasa lebih baik, bahkan lebih sehat dibandingkan 20 tahun yang lalu. Jadi jangan biarkan dia mendominasi dan mengambil alih hidup Anda. Kita harus kembali bekerja.

"Saya tahu ada risiko, ada bahaya, tetapi itu tidak apa-apa. Sekarang saya merasa lebih baik dan mungkin saya sudah imun, entahlah. Namun intinya jangan biarkan dia (virus corona) mendominasi hidup Anda, keluarlah tetapi tetap berhati-hati. Vaksin akan segera keluar dalam waktu dekat," papar Trump dalam sebuah video berdurasi 1 menit 26 detik yang diunggah di Twitter pada 6 Oktober pukul 06:59 WIB.

Kemudian, investor juga bersemangat saat mendengar kabar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berdialog melalui telepon selama satu jam dengan Ketua House of Representatives Nancy Pelosi untuk membahas paket stimulus fiskal terbaru. "Keduanya membahas berbagai hal termasuk angka dan rencana. Ada kesepakatan mereka akan kembali berdialog esok hari," ungkap Drew Hammill, Juru Bicara Pelosi, seperti dikutup dari Reuters.

Kabar-kabar tersebut berhasil mendongkrak risk appetite investor global. Aset-aset berisiko di negara berkembang kembali jadi buruan, termasuk di Indonesia. Hasilnya, rupiah terus nyaman di jalur hijau.


Sumber: CNBC INDONESIA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel