Sopir Fuso Suratman Minta Maaf Kepada Keluarga Korban Tewas dalam Kecelakaan Beruntun di Simalungun

 

Satlantas Polres Simalungun menggelar konferensi pers terkait kecelakaan beruntun di Jalan Asahan Km IV, Jumat (20/11/2020).

Kasat Lantas AKP Jodi Indrawan turut memboyong Suratman (57), sopir Fuso yang menjadi penyebab utama kecelakaan yang menewaskan 5 orang.

Jodi menjelaskan Suratman  dalam keadaan sehat dan di luar pengaruh narkotika maupun infeksi Covid-19.

"Sudah dites urine dan hasilnya negatif. Termasuk juga kita lakukan rapid test, hasilnya negatif Covid-19," ujar AKP Jodi Indrawan kepada wartawan.

Adapun Truk Fuso nomor polisi BM 8238 ZU yang dikendarai Suratman mengangkut muatan bubur kertas dari Porsea, Kabupaten Toba menuju arah Perdagangan, Kabupaten Simalungun.

Namun Jodi tak menjelaskan secara gamblang berapa muatan truk maut tersebut.

"Tonase itu wewenangnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Nanti akan kami mintakkan keterangan staf ahli dari Kemenhub yang menyatakan bahwa kendaraan tersebut bermuatan lebih atau tidak," ujar Jodi.

Namun pria yang akan menjabat Kasatlantas Polres Asahan menyampaikan riwayat produksi mobil adalah tahun 1998.

Dari penyelidikan awal, Jodi tak menampik tonase muatan truk melebihi daya angkutnya.

Lagi-lagi ia tak berani berbicara dengan alasan wewenang.

"Untuk penyelidikan awal kami kelebihan muatan. Tapi itu dari Kementerian Perhubungan ya yang berwenang," ujar Jodi.

Sementara Suratman (57) sopir truk yang ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal 310 UU Lalu lintas mengaku tak menduga peristiwa ini terjadi.

Ia tak punya firasat apa-apa, mobil yang dikendarainya menghantam 12 kendaraan dan menewaskan 5 orang.

"Tiba-tiba ini. Kami biasa ngecek minyak rem, oli dan air cukup. Gak ada kebocoran. Aman," singkatnya saat ditemui di ruangan Unit Laka Polres Simalungun.

Ia baru mengetahui kondisi rem truk blong saat di Simpang Lampu Merah Jalan Asahan (simpang Rambung).

Suratman juga telah memberikan peringatan kepada pengendara lain bahwa truknya bermasalah.

Suratman mengaku mencoba berteriak teriak, namun teriakannya itu tak terdengar.

Upaya lain dengan membunyikan klakson juga tak terdengar sebab anginnya habis.

"Minta maaf kepada korban, apalagi sampai ada meninggal. Saya tidak sengaja sembunyi. Tidak ada niat lari (kabur), karena siap itu saya menyerahkan diri ke polisi," pungkasnya.


Sumber: Tribun Medan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel