Dibangunkan untuk Sarapan, Suami Murka Lalu Siram Istri Pakai Air Panas, Tak Terima Tidur Terganggu
Seorang suami siram air mendidih ke istri karena membangunkannya untuk sarapan di pagi hari.
Pelaku bernama Ali Ay berusia 28 tahun.
Ia diduga menyiramkan air panas ke tubuh istrinya bernama Rukiye Ay yang berusia 23 tahun karena tidurnya diganggu.
Insiden mengejutkan terjadi awal bulan ini di Konya, Turki, menyebabkan korban mengalami luka bakar parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Berbicara tentang serangan tersebut, Rukiye mengatakan bahwa dia tadinya ingin memberikan kejutan pada sang suami dengan menu sarapan pagi mereka.
Namun, Ali tidak melihatnya sebagai kejuatan dan malah menjadi marah karena tidurnya terganggu.
"Saya menyiapkan semuanya dan kemudian pergi untuk memberi tahu suami saya bahwa dia sarapan di tempat tidur,
"Dia marah dan bertanya mengapa saya membangunkannya, dan mengatakan kepada saya untuk tidak mengganggunya, jadi saya mulai sarapan dengan putri saya,
"Dia datang masih dalam suasana hati yang buruk dan mengatakan kepada saya bahwa dia akan menceraikan saya dan mendapatkan hak asuh atas putri kami, apa pun yang saya lakukan,
"Dia kemudian menyiramkan air mendidih ke leher saya. Dia akan membuangnya ke wajah saya, tetapi saya berbalik,
“Saya lari dan bisa-bisa kaus saya menempel di kulit saya. Dia kemudian melemparkan sisa air mendidih ke arah saya dan sebagian jatuh di kaki anak saya dan sisanya mengenai pinggul,
"Saya ingin melarikan diri, tetapi saya pingsan karena kesakitan. Ketika saya sadar, saya bisa mendengar putri saya menjerit dan kemudian saya merasakan dia menjambak rambut saya dan menyeret saya ke kamar mandi."
Tangisan putrinya membuatnya tetap kuat.
Dan ketika dia menerima telepon dari ayahnya, dia memanfaatkan momen itu untuk lari ke rumah tetangga untuk berlindung.
Dari sana, dia menelepon polisi yang kemudian datang untuk menangkap suami yang sudah dinikahinya selama 5 tahun.
Setelah penangkapannya, pihak berwenang Turki membebaskan Ali dengan jaminan, sebuah keputusan yang menyebabkan kemarahan publik.
Karena reaksi publik, ditambah dengan pengaduan dari pengacara Rukiye, Ali ditangkap kembali dan ditahan atas perintah Kepala Kantor Kejaksaan.
Dia menghadapi dakwaan dan saat ini masih ditahan.
Berbicara tentang keputusan untuk membebaskannya, Rukiye berkata: "Saya tidak percaya, selama dia membebaskan saya dan putri saya dalam bahaya."
Menurut Rukiya ini bukanlah insiden mendadak dan tidak disengaja, karena sebelumnya ibu satu anak ini mengklaim jika sang suami sering membayangkan tentang pembunuhannya.