JENAZAH Korban Sriwijaya Air Mulai Bermunculan Mengambang di Laut, Pencarian Hari Keempat

 

Pencarian jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ182 serta puing-puing pesawat sudah dilakukan hingga hari keempat, Selasa (12/1/2021), oleh tim gabungan dan relawan.

Dikutip  dari Sripoku.com, jenazah korban mulai bermunculan dan mengambang di perairan Kepulauan Seribu.

Pantauan udara dari pesawat angkut sedang CN-295 dalam misi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI AU mengerahkan 150 personel dan empat armada, antara lain pesawat CN 295, helikopter EC 725 Caracal, helikopter NAS 332 Super Puma dan pesawat Boeing 737 dengan dibantu helikopter Basarnas AW 305 untuk melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari udara di perairan Kepulauan Seribu.
Pantauan udara dari pesawat angkut sedang CN-295 dalam misi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI AU mengerahkan 150 personel dan empat armada, antara lain pesawat CN 295, helikopter EC 725 Caracal, helikopter NAS 332 Super Puma dan pesawat Boeing 737 dengan dibantu helikopter Basarnas AW 305 untuk melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari udara di perairan Kepulauan Seribu. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Disampaikan Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgala) Operasi SAR Sriwijaya Air. Laksamana Pertama Yayan Sofyan, timnya menemukan bagian tubuh mengapung di permukaan laut sekitar KRI Rigel.

"Pagi tadi dua bagian (tubuh). Lalu pada Senin malam sekitar pukul 18.00 WIB juga ada bagian tubuh yang mengapung di dekat KRI Rigel," ujarnya, Selasa (12/1/2021).

Sementara itu hingga hari keempat, tercatat sudah ada 139 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang diterbangkan oleh Captain Afwan.

Terbaru pada hari Selasa (12/1/2021), tim pencarian mengevakuasi 65 kantong jenazah.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Mada TNI (Purn) Bagus Puruhito.

"Hari ini kita mendapatkan 65 kantong jenazah. Total menjadi 139 kantong jenazah yang sudah kita temukan," kata Bagus dalam jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam, dikutip dari Kompas.com.

Selain fokus pada pencarian jenazah, pihaknya juga masih terus mencari serpihan-serpihan pesawat.

Sejauh ini sudah ada 26 kantong berisi serpihan pesawat.

Termasuk yang terbaru ditemukannya bagian terpenting dari pesawat, yakni black box Sriwijaya Air SJ182.

Meski kotak hitam pesawat sudah ditemukan, dirinya memastikan pencarian masih akan diteruskan.

Menurutnya masih ada bagian penting pesawat yang harus ditemukan, yakni cockpit voice recorder (CVR) yang berisikan percaakapan antara pilot dengan kopilot.

"Untuk rencana besok, kita masih fokuskan pada pencarian dan evakuasi korban, yang dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh unsur SAR di bawah koordinasi Basarnas," ucap Bagus.

"Kemudian kita juga masih meneruskan pencarian material serpihan dari badan pesawat serta CVR," lanjutnya.

Suasana Bawah Laut: Ada Badan Pesawat, Pakaian Bermerk, hingga Uang

Pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih dilakukan di perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa.

Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dalam tayangan Breaking News di Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Diketahui tim DVI RS Polri telah menerima 56 kantong jenazah korban dalam pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut.

Penampakan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Selasa (12/1/2021).
Penampakan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Selasa (12/1/2021). (Capture YouTube Kompas TV)

Tim gabungan penyelam masih mencari lebih lanjut di titik yang diduga menjadi tempat jatuhnya SJ 182 di kedalaman 17 meter.

Saat pencarian berlangsung, terlihat cuaca cerah dan jarak pandang cukup jauh.

Tim evakuasi masih berfokus utama kepada pencarian korban.

Terlihat tim penyelam menemukan beberapa benda yang diduga menjadi milik penumpang maupun kru SJ 182.

Benda-benda tersebut dimasukkan ke dalam kantong yang dibawa petugas.

Tim penyelam juga menemukan serpihan-serpihan pesawat yang diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air.

Beberapa di antaranya berupa besi yang melengkung dengan cat berwarna putih.

Terdapat potongan-potongan serpihan pesawat yang lebih besar.

Potongan yang tidak dapat dibawa tim penyelam rencananya akan dievakuasi menggunakan kapal yang memiliki crane.

Selain itu terdapat beberapa potong pakaian yang diduga milik korban kecelakaan pesawat.

Potongan kain itu sedikit terkubur pasir yang ada di dasar laut.

Tim penyelam berputar-putar di titik tersebut untuk menemukan sisa kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

Termasuk di antara pakaian yang ditemukan tim penyelam, ada sepotong kain berwarna hitam dengan merk Gucci.

Tim mengambil beberapa potong kain yang mulai terbenam pasir tersebut.

Beberapa lembar uang yang diduga milik korban turut ditemukan dalam pencarian itu.

Lembaran uang itu juga dimasukkan ke kantong yang dibawa tim penyelam.

Dikutip dari Kompas.com, tim SAR penyelam profesional Brimob dan Polair menerjunkan anggotanya untuk melakukan evakuasi.

Hal itu disampaikan Katim DVI Korbrimob Polri Iptu Wahyu.

Ia menyebut ada sejumlah potongan bagian tubuh yang ditemukan.

"Temuan dari penyelam sampai hari keempat ini sudah maksimal, berupa tiga potongan tangan, satu jaringan kulit, dua rambut beserta kulit kepala, serta barang korban," kata Iptu Wahyu.

Selain itu tim SAR juga menemukan uang tunai dengan rincian tiga lembar uang pecahan Rp100 ribu dan satu lembar uang pecahan Rp50 ribu.


Sebagian artikel ini diolah dari Sripoku.com dengan judul 3 Hari Pasca Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Jenazah Korban Mulai Mengapung, 2 Bagian Tubuh Ditemukan dan dari Kompas.com dengan judul Pencarian Hari Keempat, Total 139 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Dievakuasi

JENAZAH Korban Sriwijaya Air Mulai Bermunculan Mengambang di Laut, Pencarian Hari Keempat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel