Pembunuh Mahasiswi Polmed Akhirnya Ditangkap, Ini Motifnya


 

Polsek Sunggal menangkap pelaku pembunuhan Bunga Lestari (19), mahasiswi Politeknik Medan, yang terjadi di jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang.

Penangkapan tak butuh lama, hanya sekitar 12 jam setelah kejadian atau tepatnya pada Sabtu 8 April, dinihari sekitar pukul 01:00 WIB.

Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata mengatakan, berdasarkan identitas pelaku bernama Muhammad Ramadhan Hasibuan (20), warga Dusun Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.

Dia ditangkap kediamannya, di Jalan Cinta Karya, Gang Landasan, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Yudha menyebut motif pembunuhan ini didasarkan dendam pelaku terhadap korban.

Pelaku merasa tidak terima dituduh sebagai pencuri laptop. Antara pelaku dan korban pun saling mengenal karena pelaku pernah bekerja di indekos korban.

"Alhamdulillah setelah kita lakukan pengembangan, yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Motifnya adanya dendam. Dimana pelaku sering dikatai sebagai pencuri laptop, maling seperti itu,"kata Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata, Sabtu (8/4/2023).

Pada dua hari yang lalu Muhammad Ramadhan Hasibuan (20), merencanakan pembunuhan terhadap Bunga Lestari. Dia membunuh dengan pisau dapur yang dipersiapkan dari dapur rumahnya.

Atas perbuatannya, pelaku terancam kurungan penjara seumur hidup atau hukuman mati.

340 Subsider 351 ayat 3 yang mengakibatkan meninggal dunia."

Sebelumnya, seorang wanita bernama Bunga Lestari (19), mahasiswi Politeknik Medan, menjadi korban pembunuhan di kamar indekosnya di jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang, Jumat 7 April siang sekitar pukul 13:00 WIB.

Korban sempat dibawa ke RS Universitas Sumatera Utara, namun nyawanya tak terselamatkan. Ia mengalami sejumlah luka tusuk di kepala dan tubuhnya.

Korban Sempat Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Mahasiswa Politeknik Medan, Bunga Lestari (19) ditikam di kostnya di Jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (7/4/2023) siang.. Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya tewas.

Mahasiswi Politeknik Medan itu, sempat dilarikan ke rumah sakit USU untuk mengobati luka tikaman yang dideritanya.

Humas Rumah Sakit USU, Muhammad Zeini Zen membenarkan bahwa korban sempat di rawat di rumah Sakit USU pasca kejadian.

"Iya, tadi masuk di kita sekira jam 14.00 WIB, dan meninggal dunia pukul 17.30 WIB," kata Zeini kepada Tribun-medan, Jumat (7/4/2023).

Ia menjelaskan, saat ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah Sakit Bhayangkara Medan, dan menunggu pihak keluarga datang.

"Saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakti Bhayangkara, sesuai permintaan polisi," sebutnya.

Zeini mengungkapkan bahwa, korban merupakan mahasiswi Politeknik Medan yang merupakan warga Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Korban mahasiswa Polmed, anak kost orang dari Batang Toru. Pasien atas nama Bunga Lestari usia 19 tahun," ungkapnya.

Keterangan Saksi Mata

Sebelumnya, Seorang wanita berinisial BL (19) ditikam oleh diduga teman seorang pria, hingga mengalami kritis.

Kejadian itu terjadi, di sebuah kost - kostan di Jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (7/4/2023) siang.

Menurut salah seorang saksi mata, Rahul Pratama kejadian itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB ketika sedang berlangsungnya salat Jumat.

Awalnya, warga di sekitar kostan tersebut dikagetkan dengan suara teriakan histeris dari para penghuni kostan.

"Awalnya kami kira ada yang kesurupan, jadi kami dipanggil sama cewek- cewek di situ, ke sanalah aku, katanya ada yang berdarah - darah," kata Rahul kepada Tribun-medan, Jumat (7/4/2023).

Ia menjelaskan, sebelumnya kejadian menurut keterangan penghuni kost lainnya korban bersama dengan seorang pria.

Namun, belum diketahui secara pasti identitas pria yang dimaksud itu.

"Kami ke sana katanya ada cowok sama dia. Kami naik ke atas cari cowoknya, sudah nggak ada," sebutnya.

Rahul menjelaskan, ketika tiba di dalam kostan tersebut ia bersama temannya yang lain yang langsung naik ke lantai dua, karena kamar korban berada di atas.

Setibanya di dalam kamar korban, ia melihat kondisi korban sudah berlumuran darah terbaring lemas.

"Kondisinya sudah berdarah-darah, punggungnya sudah koyak, darahnya berserak di tempat tidur," ungkapnya.

Setelah itu, Rahul menjelaskan korban langsung di evakuasi keluar dari dalam kamarnya dan langsung dibawa ke rumah sakit USU untuk menjalani perawatan.

"Dia duduk di lantai sudah oyong, cuma dipunggung koyak nampak daging. Begitu kami turunkan langsung temennya pesankan taksi online, dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Amatan tribun-medan, saat ini petugas kepolisian sedang berada di lokasi kejadian. Tampak juga mobil Inafis Polrestabes Medan baru tiba ke lokasi.

Diketahui, korban merupakan mahasiswi Politeknik Medan.

Saksi Lihat Pria Masuk ke Kost Korban

Sebelum terjadi insiden penikaman brutal itu, para penghuni kost yang lain sempat melihat ada pria yang tidak dikenal masuk ke dalam kostan.

Padahal, kostan khusus putri itu memang dilarang untuk dimasuki oleh laki - laki.

Menurut Salsabila penghuni kost di depan kamar korban, sebelum kejadian ada pria yang tak dikenal masuk ke areal kostan.

Saat itu, pria misterius itu sempat melihat-lihat para penghuni kost yang lain di lantai bawah dan lalu naik ke lantai atas.

"Tadi ada kawan-kawan yang di kamar bawah lagi buat takjil. Kemudian masuk cowok itu liat-liat orang itu," kata Salsabila kepada Tribun-medan, Jumat (7/4/2023).

"Karena di lihat-lihat terus orang itu takut, habis itu cowok itu masuk ke lantai atas. Pas Jumatan tadi kejadiannya," sambungnya.

Ia menjelaskan, korban tinggal di kostan tersebut kurang lebih sudah satu tahun. Namun, dia mengaku tidak terlalu mengenal korban.

"Baru dua semester, tinggal di sini dari awal masuk kuliah dia satu tahun yang lalu. Kawasan ini nggak boleh masuk cowo memang," sebutnya.

Terpisah, penghuni kost lainnya Nurul juga mengaku sempat melihat ada seorang pria misterius masuk ke dalam kost mereka.

"Ada pria datang dari depan masuk ke dalam, awalnya ngeliat kakak-kakak yang lagi di depan itu," ungkapnya.

"Kakak-kakak itu ngeliat pria itu, lalu dilihatnya balik mereka takut, habis itu nggak berani lagi dilihat sama mereka," sambungnya.

Nurul mengungkapkan, pria tersebut pada saat masuk ke dalam membawa sebuah tas.

"Kami nggak lihat pastinya, tapi dia bawa tas cuma," bebernya.

Kemudian, dijelaskannya bahwa dirinya juga tidak terlalu memperhatikan saat pria misterius itu masuk.

Lalu, tiba - tiba ada suara jeritan dan seluruh isi kost menjadi panik.

"Ada orang lari-lari, minta-minta tolong, karena ku pikir anak kost sini awalnya," ungkapnya.

Keterangan Pihak Keluarga

Kasus tewasnya seorang mahasiswi Politeknik Medan bernama Bunga Lestari berusia 19 tahun, mengejutkan pihak keluarga.

Pasalnya, mahasiswi jurusan Teknik Elektro stambuk 2022 itu meninggal dunia dengan cara tragis setelah mendapatkan luka tikaman yang cukup bringas.

Menurut paman korban Rismadi Abdullah Nasution, keluarga sempat terkejut mendapatkan kabar keponakannya itu terbaring di rumah sakit USU.

"Tadi pulang salat Azhar dapat kabar dari abangnya yang di Batang Toru, mengatakan bahwasanya Si bunga mengalami perampokan gitu saya dengar," kata Rismadi saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara Medan, Jumat (7/4/2023).

Ia sebagai keluarga menduga kuat bahwa Bunga merupakan korban perampokan, karena yang terbayang dalam benak keluarga korban saat itu melakukan perlawanan terhadap pelaku.

Namun, Rismadi belum bisa memastikan barang apa saja milik korban yang sempat diambil oleh pelaku.

"Diduga si Bunga ini melakukan perlawanan atau membela diri, jadi si pelaku kira-kira melakukan tindakan yang menyebabkan si korban meninggal dunia," sebutnya.

Rismadi menyampaikan, usai kejadian korban sempat dilarikan ke Rumah Sakti USU untuk mendapatkan perawatan medis.

Lalu, setelah beberapa jam dirawat di sana korban pun meninggal dunia, karena luka tikaman yang cukup parah.

"Jadi waktu itu kabar yang sampai si Bunga masih belum meninggal, masih dalam perawatan rumah sakit USU," tuturnya.

"Kami dengar orang tuanya pun sudah jalan menuju ke Medan, kira - kira sudah berada di Tarutung,"

"Beberapa jam kemudian, dapat kabar kami kalau Bunga meninggal dunia. Langsung menghubungi pihak keluarga, menyarankan supaya balik saja dan menunggu jasad Bunga," sambungnya.

Ia menyampaikan, berdasarkan informasi yang diperoleh sebelum mengalami penikaman korban sempat berteriak dan meminta pertolongan dari dalam kamarnya.

Lebih lanjut, dikatannya rencana jenazah korban akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Rencananya malam ini langsung dibawa ke kampung jenazahnya," ujarnya.

Dari pihak keluarga berharap, agar polisi bisa segera mengungkapkan kasus tersebut dan menangkap pelaku.

"Tentu saja kami dari keluarga, minta polisi bisa mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku," sebutnya.

"Pelaku dihukum seberat-beratnya, karena menghilangkan nyawa. Korban dalam keadaan menurun ilmu, seorang perempuan jauh dari keluarga, jadi gimana sedihnya orang tua," pungkasnya.

Korban Sempat Menghubungi Temannya

Puluhan teman Bunga Lestari memadati halaman depan ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jumat (7/4/2023) malam.

Kedatangan para teman yang merupakan mahasiswa Politeknik Medan ini untuk melihat jasad korban dan menemani pihak keluarga.

Salah satu teman korban bernama Rizky mengatakan, sebelum kejadian penikaman dirinya sempat dihubungi oleh korban melalui pesan WhatsApp.

Saat itu, korban meminta bantuan untuk mengantarkannya membeli keperluan Kampus.

"Kira-kira satu jam sebelum kejadian, minta tolong buat nyari peralatan keperluan kampus dia kan nggak ada kendaraan," kata Rizky kepada Tribun-medan, Jumat (7/4/2023).

Namun, ia mengatakan korban tidak menceritakan keadaannya bagaimana di kostan.

"Itu nggak dikasih tau gimana keadaannya di kost, karena dia ngekost sendiri," sebutnya.

Dikatakannya, beberapa jam setelah menerima pesanan itu, rekan-rekan kuliah korban mendapatkan kabar bahwa Mahasiswi Politeknik Medan jurusan Teknik Elektro itu sudah terbaring di rumah sakit USU.

"Kabarnya jam satu lewat, waktu dapat kabar itu dia sudah di rumah sakit USU," bebernya.

Menurutnya, selama berkuliah mahasiswi semester dua itu merupakan sosok yang ceria dan tidak memiliki masalah dengan siapa pun.

"Di kampus dia orangnya cerita, nggak ada punya masalah. Sama kami juga biasa saja," ujarnya.

Amatan tribun-medan, di halaman rumah Sakit Bhayangkara Medan terlihat puluhan rekan korban memadati depan ruang jenazah.

Terlihat juga, sejumlah keluarga juga menantikan jenazah korban yang saat ini masih di autopsi.

Pria Misterius Sempat Gedor-gedor Kamar Penghuni Kost

Kejadian penikaman seorang mahasiswi Politeknik Medan, bernama Bunga Lestari menggemparkan warga.

Pasalnya, mahasiswi jurusan Teknik Elektro itu ditikam oleh pria misterius yang tiba-tiba datang ke areal kostan di Jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang.

Salah satu keluarga korban, Juli menyampaikan bahwa menurut keterangan teman-teman kost korban.

Sebelumnya kejadian, ada seorang pria masuk ke dalam kost mereka dan menggedor-gedor pintu penghuni kost.

Ketika itu, penghuni kost tidak ada yang membukakan pintu dan tidak ada yang menghiraukan ketukan tersebut

Namun, naas korban malah membukakan pintu lalu terjadi penikaman itu yang membuat korban sempat kritis dan meninggal dunia.

"Kejadiannya masih simpang siur, katanya semua kamar di situ di ketok, tapi nggak ada yang buka, si Bunga buka yaudah gitulah kejadiannya. Mungkin (pria)," kata Juli saat diwawancarai di RS Bhayangkara, Jumat (7/4/2023).

Ia menjelaskan, pihak keluarga mendapatkan kabar tersebut dari teman - teman kost korban. Saat itu, korban sudah berada di Rumah Sakit USU.

"Kawan-kawannya nelpon, ngasih tau kalau si Bunga di rumah sakit, nggak ada yang nungguin, keluarganya di Medan cuma kami," sebutnya.

Juli menuturkan, setelah tiba di rumah Sakit kondisi korban tidak sadarkan diri dan tidak bisa diajak berkomunikasi.

"Dia sudah nggak sadarkan diri, nggak sempat dia bercerita," bebernya.

Dikatakannya, pada saat kejadian korban dibawa oleh teman-temannya ke rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sejauh ini, tidak ada barang-barang korban yang hilang dari dalam kamarnya.

"Itukan kawan kost nya juga yang bawa ke rumah sakit tadi. Karena di situ sendiri sendiri. Kayaknya nggak (kehilangan) dompetnya juga masih ada," ungkapnya.

Dijelaskannya, sampai saat ini pihak keluarga masih belum mengetahui motif dari penikaman yang membuat korban meninggal dunia.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel