Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK

 

Tribunnews/Irwan Rismawan
Mentri KKP Edhy Prabowo (kanan) saat keluar dari kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019). 


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap seorang menteri. 

Oknum menteri tersebut diduga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Kabarnya, Edhy Prabowo ditangkap pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Informasi yang beredar di kalangan awak media melalui grup-grup WhatsApp, kasus ini diduga korupsi ekspor Benih Udang Raksasa Lobster. 

"Edhy Prabowo dilaporkan ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta sepulangnya dari Amerika Serikat sekira pukul 01.30 WIB." demikian pesan berantai di Grup WhatsApp.

Dikutip dari Kompas.com yang berjudul: KPK Tangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo , 

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango membenarkan bahwa Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020) dini hari.

"Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, Rabu pagi.

Nawawi mengaku belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait penangkapan Edhy tersebut.

"Maaf selebihnya nanti aja, saya masih dalam prjalanan ke kantor," ujar Nawawi.


Sosok Edhy Prabowo

Mengutip Wikipedia, Edhy Prabowo (lahir di Muara Enim, Sumatra Selatan, 24 Desember 1972; umur 47 tahun ) adalah politikus Indonesia yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

Edhy saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI peridoe 2014 - 2019.

Edhy sebelumnya adalah atlet pencak silat nasional. Selain pernah berjaya di event Pekan Olahraga Nasional (PON), dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara.

Jejak karier Edhy dimulai pada 1991. Kala itu, dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah.

Sayang kariernya di militer hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.

Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD.

Edhy pun diperkenalkan kepada Prabowo oleh Pak Yul di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol.

Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.


Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung.

Seiring waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo.

Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania.

Kala itu, Prabowo tengah merintis usaha di negeri tersebut.

Setelah Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Edhy akhirnya memberanikan diri menjadi caleg di kampung halamannya, yakni Dapil Sumatra Selatan II.

Di tempat itu, Edhy harus bersaing dengan sejumlah politisi senior seperti Mustafa Kamal, Dodi Alex Nurdin, dan Nazarudin Kiemas.

Edhy pun berhasil menjadi caleg kelima yang memperoleh suara terbanyak.

Kendati sudah menjadi wakil rakyat, Edhy masih aktif mengurus perguruan silat Satria Muda Indonesia dan beberapa bisnis lainnya. (*)


Sumber Tribun Medan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel