Gadis 17 Tahun Kritis Usai Dirampok di Angkot, Warga Patungan Bayar Biaya Perobatan

Warga bahu-membahu membantu keluarga Saleh dalam mengumpulkan biaya perobatan Tiara, Selasa (1/12/2020).

 

Dua penumpang angkutan kota (angkot) Morina trayek 81 Medan-Belawan menjadi korban keganasan pelaku kejahatan pada Sabtu (28/11/2020) malam lalu.

Tiara Handayani (17) dan temannya, Junaidi (33) terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat ditendang kawanan perampok hingga terlempar keluar dari angkot.

Tiara kini masih dirawat di ruangan ICU Rumah Sakit Mitra Medika pada Selasa (1/12/2020).

Sedangkan korban pria sudah keluar dari rumah sakit karena hanya menderita luka ringan.

Aksi kejahatan di dalam angkutan kota ini diduga dilakukan oleh empat orang pelaku.

Kejadian yang dialami kedua korban pun menjadi viral di media sosial terutama di facebook.

Di mana informasi yang didapat, awalnya kedua penumpang angkot Morina trayek 81 itu hendak berangkat dari Gang 14 Belawan hendak pulang ke rumahnya di Pekan Labuhan.

Saat angkot melintas di simpang Sicanang, empat pelaku memaksa kedua korban agar menyerahkan harta benda dan perhiasannya. Namun, korban tidak memberikannya karena tidak memiliki barang-barang yang dimaksud.

Begitu mengetahui bahwa korban tidak memiliki uang dan perhiasan, para pelaku menendang korban hingga terlempar keluar angkot dan tersungkur ke aspal.

Alhasil, korban yang bernama Tiara Handayani menderita luka parah dan dilarikan ke Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia karena tidak sadarkan diri.


Saat Tribun-Medan.com menyambangi rumah sakit tempat Tiara dirujuk, petugas yang berjaga di meja informasi tidak memberi akses untuk menjenguk korban.

"Maaf pak. Tidak boleh menjenguk. Karena masih di ICU," jelas wanita berambut sebahu itu.

Sedangkan korban pria bernama Junaidi hanya mengalami luka ringan karena keseleo pada kedua tangannya karena membentur aspal.

Aksi kekerasan dalam angkot Morina 81 itu telah diposting di media sosial oleh sejumlah netizen di laman facebook khusus grup-grup Anak Belawan sehingga peristiwa tersebut menjadi viral di medsos.

Sudah tiga hari, Tiara Handayani masih kritis tak sadarkan diri di Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika Jalan KL Yos Sudarso Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.

Bahkan hingga Selasa (1/12/2020), para tetangga korban secara sukarela mengumpulkan dana dan patungan mengumpulkan uang untuk biaya perobatan di Rumah Sakit Mitra Medica.

Kedua orang tua korban mengaku tidak sanggup untuk membayar biaya perobatan di rumah sakit tersebut yang sekarang mencapai Rp 8 juta dan mungkin lebih, mengingat saat ini masih dalam penanganan medis.

Ditemui di kediamannya, di Jalan KL Yos Sudarso Medan, Gang Benteng Baru, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Muhammad Saleh, ayah dari Tiara, mengatakan bahwa dirinya terbentur biaya perobatan putrinya tersebut.

"Alhamdulillah, ada dapat bantuan dari tetangga. Alhamdulillah saat ini terkumpul uang Rp 2 juta," ucapnya.

Sementara, tetangga korban bernama Raudah (32) mengatakan, para tetangga secara spontan memberikan dana sukarela kepada keluarga korban untuk membantu meringankan biaya perobatan di rumah sakit.


"Para tetangga spontan patungan memberikan sumbangan kepada keluarga," ujar Raudah.

Tidak hanya itu, saat Tribun-Medan.com berada di kediaman Muhammad Saleh, dirinya kedatangan tetangganya yang turut prihatin dan memberikan bantuan.

"Alhamdulillah. Tetangga peduli dengan keluarga kami. Dengan uang ini nantinya menutupi tombokan rumah sakit," ucapnya lagi.

Sementara Muhammad Saleh mengaku tak kuasa menahan haru tatkala para tetangganya memberikan sumbangan dana untuk biaya putrinya Tiara yang masih tak sadarkan diri di Ruang ICU.

Disebutkan Saleh, putrinya diduga mengalami gangguan pada syaraf dan harus dirujuk ke rumah sakit lain karena di Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada dokter spesialis syaraf.

Namun, kata dia, pihak rumah sakit tidak mau memberi surat rujukan karena biaya perobatan selama di RS Mitra Medika belum dibayar.

"Sampai sekarang Tiara masih tak sadarkan diri di Ruang ICU. Kami belum bisa mengeluarkan Tiara dari RS Mitra Medika karena belum membayar biaya perobatannya sehingga kami tak bisa membawanya ke rumah sakit lain yang memiliki dokter spesialis syaraf," pungkas Saleh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel